Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Tak Diizinkan Pakai Dolar, Rusia Bayar Utang Eurobonds Menggunakan Rubel

Kompas.tv - 8 April 2022, 10:29 WIB
tak-diizinkan-pakai-dolar-rusia-bayar-utang-eurobonds-menggunakan-rubel
Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov memberikan pidato selama sesi majelis rendah parlemen di Moskow, Rusia 11 Maret 2020. (Sumber: Antara )
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov menyatakan negaranya akan membayar utang mereka kepada para kreditur. Pernyataan itu disampaikan Siluanov pada Kamis (7/4/2022) waktu setempat, sehari setelah negara itu mendekati potensi gagal bayar atau default terhadap utang internasionalnya.

Sejak Revolusi Bolshevik 1917, Rusia belum pernah gagal membayar utang-utangnya. Saat awal melancarkan serangan ke Ukraina, Rusia juga tidak kesulitan membayar utang-utangnya.

Namun setelah berbagai sanksi dijatuhkan oleh negara-negara Barat, Rusia mulai menghadapi kesulitan membayar utang dalam bentuk valuta asing. Yaitu pada obligasi Uni Eropa atau Eurobonds.

Baca Juga: Jika Rusia Ikut Hadir, Amerika Serikat Ancam Boikot G20

Rusia akhirnya membayar dalam rubel, kepada pemegang Eurobonds berdenominasi dolar yang jatuh tempo pada 2022 dan 2042. Rusia menggunakan rubel, karena perbankan asing menolak pembayaran Rusia yang menggunakan dolar AS, sebesar 649 juta dolar AS kepada pemegang surat utang negaranya.

"Kami akan melakukan segalanya sehingga kreditur menerima uang yang mereka investasikan ke Federasi Rusia," kata Siluanov seperti dikutip dari Antara, Jumat (8/4/2022).

Ia menjelaskan, BUMN kereta Russian Railways (RZhD) sebelumnya tidak diizinkan untuk membayar dolar pada Eurobonds dan perusahaan akan membayar rubel sebagai gantinya.

Baca Juga: Majelis Umum PBB Bekukan Rusia dari Badan HAM PBB, Indonesia Abstain, Dukung Penyelidikan Independen

"Namun demikian, kewajiban akan dipenuhi: sebagai Federasi Rusia, RZhD akan melakukannya dalam rubel," ujar Siluanov.

Siluanov juga mengatakan kementeriannya akan merekomendasikan bank-bank untuk tidak membayar dividen atas hasil keuangan 2021 mereka. Karena perbankan Rusia juga tengah kesulitan karena sanksi internasional.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x