Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Menlu Rusia Datang ke New Delhi, Puji Objektivitas India dalam Konflik Rusia dan Ukraina

Kompas.tv - 1 April 2022, 18:10 WIB
menlu-rusia-datang-ke-new-delhi-puji-objektivitas-india-dalam-konflik-rusia-dan-ukraina
Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar dan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov berdiri untuk foto sebelum pertemuan mereka di New Delhi, India, Jumat, 1 April 2022. (Sumber: Indian Foreign Minister S. Jaishankar Twitter handle via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

Para ahli mengatakan hingga 60 persen peralatan pertahanan India berasal dari Rusia. New Delhi menemukan mereka terjepit pada saat menghadapi kebuntuan 2 tahun dengan China di sepanjang perbatasan mereka yang disengketakan, dengan puluhan ribu tentara dari kedua pihak dalam jarak tembak. Dua puluh tentara India dan empat tentara China tewas dalam bentrokan pada tahun 2020.

Pada awal 1990-an, sekitar 70 persen senjata tentara India, 80 persen sistem angkatan udaranya, dan 85 persen platform angkatan lautnya berasal dari Soviet.

India sekarang mengurangi ketergantungannya pada senjata Rusia dan mendiversifikasi pengadaan pertahanannya, membeli lebih banyak dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Israel, Prancis, dan Italia.

Tetapi ketergantungan energi pada Rusia tetap menjadi faktor dalam hubungan kedua negara.

Bulan lalu, Indian Oil Corp yang dikelola negara membeli 3 juta barel minyak mentah dari Rusia untuk mengamankan kebutuhannya, menolak tekanan Barat untuk menghindari pembelian semacam itu.

Baca Juga: India Abaikan Sanksi Amerika Serikat atas Rusia, akan Terus Beli Minyak Mentah dari Rusia

Seorang laki-laki mengisi bensin di Gauhati, India, tahun 2019. India membeli 3 juta barel minyak mentah dari Rusia awal pekan ini untuk mengamankan kebutuhan energi, menolak tekanan Barat, kata seorang pejabat pemerintah India Jumat, 18 Maret 2022. (Sumber: AP Photo/Anupam Nath, File)

Jaishankar, yang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss hari Kamis, membela keputusan India dan mengecam "apa yang tampaknya seperti kampanye tentang masalah ini."

Dia mengatakan angka bulan Maret menunjukkan Eropa membeli 15 persen lebih banyak minyak dan gas dari Rusia daripada yang dilakukan pada Februari.

“Kami mendapatkan sebagian besar pasokan kami dari Timur Tengah. Di masa lalu, India membeli kurang dari 1 persen dari Rusia. Ketika harga minyak naik, wajar bagi negara-negara untuk pergi ke pasar dan mencari kesepakatan yang menguntungkan untuk rakyatnya,” katanya pada pertemuan Forum Masa Depan Strategis India-Inggris.

“Saya yakin kalau kita menunggu dua-tiga bulan dan melihat daftar pembeli terbesar, saya kira daftarnya tidak akan jauh berbeda. Saya kira kita (India) tidak akan masuk 10 besar dalam daftar itu.”

Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Barat lainnya mendesak India untuk menghindari pembelian minyak dan gas Rusia.

Laporan media India mengatakan Rusia menawarkan diskon pembelian minyak 20 persen di bawah harga patokan global.



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x