Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Trump Dicap Pengkhianat karena Minta Tolong Putin untuk Menjelekkan Keluarga Biden

Kompas.tv - 31 Maret 2022, 11:37 WIB
trump-dicap-pengkhianat-karena-minta-tolong-putin-untuk-menjelekkan-keluarga-biden
Donald Trump (kiri) dicap pengkhianat usai meminta bantuan Vladimir Putin (kanan), untuk menjelekkan keluarga Joe Biden. (Sumber: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

Kritikan dan hinaan pun ditujukan kepada Trump atas keputusannya meminta bantuan Putin, di mana saat ini sosok presiden Rusia itu menjadi musuh besar bagi AS karena serangan Rusia ke Ukraina.

“Trump, pemimpin GOP, mencintai Putin dibandingkan Amerika. Ini menjadi bukti bahwa pria itu butuh ditangani oleh profesional,” tutur Ketua Komite Nasional Demokrat Jaime Harrison.

Mantan Ketua Pengacara Etika Gedung Putih era George W. Bush, Richard Painter menggambarkan Trump sebagai sosok pengkhianat besar.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pengacara dan penulis buku, Seth Abramson.

“Presiden Biden merupakan panglima Amerika. Kita tengah di ambang perang dengan Rusia. Putin tak diragukan lagi adalah musuh Amerika,” tuturnya.

“Jadi apa yang dikeluarkan Putin tentang panglima kita harus dianggap kebohongan. Tapi Trump tetap meminta bantuan Putin. Pengkhianatan terbuka,” kata Abramson.

Kritikan terhadap Putin juga datang dari Gedung Putih.

Baca Juga: Ledakan Besar di Gudang Senjata Rusia, Diduga Akibat Serangan Rudal Ukraina

“Warga Amerika seperti apa, apalagi mantan presiden, yang berpikir bahwa ini saat yang tepat untuk berhubungan dan mengungkapkan kedekatannya dengan Vladimir Putin?” tutur Juru Bicara Gedung Putih, Kate Bedingfield dilansir dari The Guardian.

“Hanya ada satu orang, dan itu adalah Donald Trump,” ujarnya.

Trump sendiri sempat mengungkapkan bahwa Putin adalah sosok yang jenius saat sesaat sebelum melakukan penyerangan ke Ukraina.

Meski begitu, saat penyerangan dilakukan, ia pun mengutuknya sebagai tindakan mengerikan.




Sumber : Newsweek/The Guardian


BERITA LAINNYA



Close Ads x