Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Ungkap Biolab Ukraina Pelajari Penyakit yang Ditularkan Kelelawar, Khawatir Jadi Senjata

Kompas.tv - 18 Maret 2022, 13:13 WIB
rusia-ungkap-biolab-ukraina-pelajari-penyakit-yang-ditularkan-kelelawar-khawatir-jadi-senjata
Ilustrasi kelelawar (Sumber: shutterstock)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengungkapkan bahwa biolab atau laboratorium biologi di Kharkov, Ukraina telah mempelajari penyakit yang ditularkan kelelawar.

Kementerian Pertahanan Rusia, Kamis (17/3/2022), mengungkapkan laboratorium yang melakukan penilitian tersebut dibiayai oleh Amerika Serikat (AS).

Rusia pun mengkhwatirakan penelitian itu akan dijadikan senjata biologis.

“Ahli dari Pasukan Pertahanan Radiasi, Biologi dan Kimia Rusia mempelajari dokumen yang mengungkapkan detail dari proyek rahasia yang dilakukan AS,” ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dikutip dari Xinhua.

Baca Juga: Pesan Arnold Schwarznegger ke Rusia, Sebut Putin Berbohong dan Minta Serangan ke Ukraina Dihentikan

“Hal itu terkait penelitian penyakit yang menular ke manusia lewat kelelawar di laboratorium di Kharkov, Ukraina,” katanya.

Konashenkov mengungkapkan, berdasarkan dokumen tersebut penelitian ini dilakukan secara sistematis dan di bawah pengawasan langsung ahli dari AS selama bertahun-tahun.

Rusia sendiri kerap mengungkapkan kekhawatiran tinggi terkait laboratium biologi dan kimia yang didanai AS di Ukraina.

Pada laboratorium tersebut sejumlah virus berbahaya ditempatkan dan dipelajari.

Baca Juga: Duta Besar Rusia Bantah Pasukan Putin Bombardir Gedung Teater, Ungkap Terlalu Banyak Kepalsuan

Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Masalah Politik, Victoria Nuland bersaksi sebelum sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengakui Ukraina memiliki fasilitas penelitian biologi.

“Kami bekerja dengan rakyat Ukraina mengenai bagaimana mereka akan menghalangi materi penelitian nitu jatuh ke tangan pasukan Rusia saat mereka menyerang,” katanya.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (11/3/2022), menegaskan bahwa tak ada senjata kimia atau pemusnah massal yang dikembangkan di negaranya.



Sumber : Xinhua


BERITA LAINNYA



Close Ads x