Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Tentara Rusia Diyakini Kelaparan dan Kedinginan, Disebut Kesulitan Lanjutkan Serangan di Ukraina

Kompas.tv - 18 Maret 2022, 09:46 WIB
tentara-rusia-diyakini-kelaparan-dan-kedinginan-disebut-kesulitan-lanjutkan-serangan-di-ukraina
Ilustrasi tentara Rusia. (Sumber: Baderkhan Ahmad/AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Fadhilah

LONDON, KOMPAS.TV - Tentara Rusia disebut mengalami kesulitan untuk melanjutkan serangannya di Ukraina.

Berdasarkan laporan intelejen Kementerian Pertahanan Inggris, tentara Rusia kelaparan dan kedinginan karena mengalami masalah logistik.

Militer Rusia dikabarkan belum dapat secara efektif memasok pasukan garis depan mereka dengan kebutuhan dasar seperti makanan dan bahan bakar.

Menurut laporan tersebut, hal itu disebabkan karena mobilitas yang terbatas dan kurangnya keunggulan udara.

Baca Juga: Termasuk Inggris dan AS, 6 Negara Ini Tuduh Rusia Lakukan Kejahatan Perang, Sebut Ada Bukti Nyata

“Masalah logistik terus melanda serangan Rusia yang goyah ke Ukraina,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris dilansir dari BBC, Kamis (17/3/2022).

Selain itu, laporan tersebut mengatakan serangan balasan Ukraina yang mendesak, memaksa Rusia mengalihkan sejumlah besar pasukan untuk mempertahankan jalur suplai mereka.

“Ini sangat membatasi potensi serangan Ukraina,” lanjutnya.

Laporan tersebut semakin menggemakan penilaian AS, yang mengungkapkan pasukan Rusia kedinginan di Ukraina.

Sejak melakukan serangan ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022), Rusia belum mengisyaratkan akan menghentikan serangan.

Baca Juga: Bisakah Netralitas Bantu Akhiri Perang Ukraina? Ini Penjelasannya

Meski begitu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan bersedia melakukan perundingan dengan Ukraina.

Ia pun menjanjikan akan menghentikan serangan jika permintaannya dipenuhi. Salah satunya adalah agar Ukraina tak bergabung dengan NATO.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun mensinyalkan bahwa Ukraina tak akan bergabung dengan NATO dalam waktu dekat.

Zelensky pun menegaskan bahwa permintaan Putin saat ini sudah lebih realistis dibandingkan sebelumnya.




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x