Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ekonomi Rusia Terancam Keok: Inflasi 20 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Anjlok 8 Persen

Kompas.tv - 11 Maret 2022, 11:43 WIB
ekonomi-rusia-terancam-keok-inflasi-20-persen-pertumbuhan-ekonomi-anjlok-8-persen
Kantor Bank Sentral Rusia di Moskow. (Sumber: Antara )
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

MOSKOW, KOMPAS.TV - Bank Sentral Rusia memperkirakan inflasi di negaranya akan mencapai 20 persen tahun ini. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Rusia akan anjlok 8 persen di tahun 2021.

Mengutip Antara, Jumat (11/3/2021), data tersebut didapat dari hasil survei yang diadakan Bank Sentral Rusia. Ada 18 ekonom yang dimintai analisisnya oleh bank sentral, sejak 1 Maret hingga 9 Maret 2022. Survei itu juga menyebutkan, suku bunga Rusia sepanjang 2021 rata-rata sebesar 18,9 persen.

"Revisi signifikan dari perkiraan konsensus mencerminkan perubahan drastis dalam kondisi ekonomi selama dua minggu terakhir," kata Deputi Gubernur Bank Sentral Alexei Zabotkin.

Baca Juga: Rusia Ancam AS-Eropa: Harga Minyak Meroket 300 Dollar AS/Barel, Pasokan Gas Dipotong

"Langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral Rusia dan pemerintah ditujukan untuk membatasi skala penurunan ekonomi dan menghindari periode inflasi tinggi yang berkepanjangan," ujarnya.

Pada 4 Maret lalu, Otoritas terkait merilis inflasi konsumen tahunan yang angkanya mencapai 10,42 persen. Hal itu terjadi karena nilai tukar rubel merosot ke posisi terendah dalam sejarah, akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Mengenal SWIFT, Sistem Pembayaran Internasional yang Buat Rusia Kesulitan karena Diblokir

Aksi Rusia itu diikuti sederet sanksi ekonomi dari negara-negara Barat. Salah satu sanksi yang cukup memukul keuangan Rusia adalah pemblokiran Bank Sentral Rusia dan perbankan Rusia dari sistem keuangan global.

Sampai saat ini, Bank Sentral Rusia sudah menaikkan suku bunga utamanya menjadi 20 persen dari 9,5 persen. Perusahaan yang berorientasi ekspor juga diperintahkan menjual valas mereka dan menukarnya ke dalam mata uang rubel.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x