Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Samsung, Zara, dan PayPal Keluar dari Rusia, Susul Perusahaan Global Lainnya

Kompas.tv - 7 Maret 2022, 13:16 WIB
samsung-zara-dan-paypal-keluar-dari-rusia-susul-perusahaan-global-lainnya
Ilustrasi Samsung yang merupakan pemasok ponsel terbesar ke Rusia, menghentikan penjualannya sementara di negara itu karena perkembangan kondisi geopolitik (7/3/2022). (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

LONDON, KOMPAS.TV- Samsung, PayPal, dan Zara menambah daftar panjang perusahaan global yang memutuskan hubungan dengan Rusia.

Hal ini harus dilakukan lantaran invasi Rusia ke Ukraina.

Mereka menghentikan sementara penjualan produk mereka di Rusia.

Sebagaimana dilansir BBC, Senin (7/3/2022), pihak manajemen Samsung menyatakan alasan penghentian penjualan di Rusia karena perkembangan geopolitik di negara itu.

Langkah ini kemungkinan cukup memukul Rusia lantaran mayoritas ponsel pintar di sana berasal dari Samsung.

Sedangkan perusahaan pembayaran digital PayPal secara jelas menyebut invasi Rusia ke Ukraina adalah alasan mereka menghentikan bisnisnya di negeri beruang merah itu.

Namun, pihak PayPal masih memberikan kelonggaran dalam waktu tertentu bagi masyarakat Rusia mengambil dananya dari akun PayPal mereka.

Baca Juga: Respons Invasi ke Ukraina, Apple Setop Jual Produk dan Batasi Layanan di Rusia

Tindakan PayPal juga didasari permintaan Pemerintah Ukraina untuk keluar dari Rusia dan membantu para pejabatnya untuk menggalang dana.

Sementara perusahaan pemegang merk Zara akan menutup semua tokonya di Rusia yang berjumlah 502 unit.

Selain Zara, Inditex juga menutup toko merek Bershka, Stradivarius, dan Oysho.

Akibatnya, 9.000 pekerja Inditex pun akan terdampak.

"Kesulitan logistik dan kelemahan dalam mata uang Rubel juga menjadi alasan utama banyak merek keluar dari Rusia. Hal itu mengakibatkan kenaikan harga yang besar bagi konsumen Rusia," kata Deutsche Bank Research Analis Adam Cochrane, kepada BBC.

"Itu akan membuat operasi sulit bagi semua pengecer yang mengimpor ke Rusia," tambahnya.

Baca Juga: Pejabat AS Ungkap Rusia Rekrut Pejuang Suriah untuk Berperang di Ukraina



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x