Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Senator AS Sebut Membunuh Putin Satu-satunya Cara Hentikan Serangan ke Ukraina, Rusia Murka

Kompas.tv - 5 Maret 2022, 11:33 WIB
senator-as-sebut-membunuh-putin-satu-satunya-cara-hentikan-serangan-ke-ukraina-rusia-murka
Presiden Rusia Vladimir Putin. Senator AS Lindsey Graham menyebut satu-satunya cara menghentikan serangan Rusia ke Ukraina adalah dengan membunuh Putin. (Sumber: Andrei Gorshkov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Senator Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham menegaskan, membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan satu-satunya cara menghentikan serangan ke Ukraina.

Graham pun meminta agar lingkaran dalam Putin mau berkhianat untuk menghabisi pemimpin Rusia tersebut.

Graham yang merupakan perwakilan dari Carolina Selatan, mencuit di Twitter jika ada yang mau berperan sebagai Brutus di lingkungan Presiden Rusia agar perang bisa dihentikan.

Baca Juga: 10 Hari Gempur Ukraina, Vladimir Putin Mengaku Rusia Tak Berniat Buruk ke Tetangga

“Anda akan memberikan negara Anda dan dunia, sebuah layanan yang hebat,” cuit Graham di mikroblog tersebut dikutip dari BBC, Jumat (4/3/2022).

“Adakah yang mau menjadi Brutus di Rusia? Ada yang bisa lebih sukses dari Kolonel Stauffenberg di militer Rusia?” tambahnya.

Brutus merupakan orang kepercayaan Julius Caesar, yang kemudian menusuk mati diktator Romawi tersebut.

Sedangkan Stauffenberg adalah Kolonel Claus von Stauffenberg, anggota dari kelompok konspirasi Angkatan Darat Jerman yang berusaha membunuh Adolf Hitler pada 1944.

Tetapi, usaha Stauffenberg ketika itu gagal dan ia serta sejumlah kelompok konspirasi Angkatan Darat Jerman dihukum mati.

Baca Juga: Menlu AS Yakin Ukraina Pasti Menang Perang, Tapi Khawatir Cara Brutal Rusia

Salah satu yang diduga terlibat dalam kelompok konspirasi itu adalah pahlawan Jerman yang dijuluki Si Rubah Gurun, Marsekal Medan Erwin Rommel.

Pernyataan Graham pun membuat murka Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, yang menyebut pernyataan itu keterlaluan dan tak bisa diterima.

“Tingkat Russophobia dan kebencian di AS kepada Rusia telah melampaui grafik,” katanya.

“Tak bisa dipercaya bahwa senator di negara yang mengkhotbahkan nilai-nilai moralnya sebagai bintang pemandu bagi seluruh umat manusia, dapat melakukan seruan terorisme sebagai cara mencapai tujuan Washington di arena internasional,” tambahnya.

Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov juga merasa gusar atas pernyataan Graham.

“Tentu saja, akhir-akhir ini tak semua orang berhasil mempertahankan pikiran yang sadar, saya bahkan akan mengatakan pikiran yang sehat,” ujarnya.

Baca Juga: Warga Rusia Kabur ke Finlandia, Takut Putin Terapkan Darurat Militer bagi Penentang Invasi Ukraina

Presiden AS Joe Biden telah mengutuk serangan Rusia ke Ukraina, dan memberikan sanksi kepada Rusia.

Bahkan AS ikut memberi hukuman kepada oligarki atau orang-orang kaya Rusia yang dikenal memiliki kedekatan dengan Putin.

Meski begitu, Sekretaris Gedung Putih Jen Psaki bersikeras bahwa sikap Graham bukanlah posisi pemerintah AS.

“Tentu saja hal itu bukan pernyataan yang akan Anda dengar dari mulut siapa pun yang bekerja di pemerintahan ini,” tutur Psaki.




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x