Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Terkena Artileri Rusia, Seorang Mahasiswa Kedokteran India Tewas di Kharkiv Ukraina

Kompas.tv - 2 Maret 2022, 01:35 WIB
terkena-artileri-rusia-seorang-mahasiswa-kedokteran-india-tewas-di-kharkiv-ukraina
Ilustrasi. Selembar poster yang dibawa warga India dalam demonstrasi menolak invasi Rusia ke Ukraina di Ahmedabad, India, 26 Februari 2022. Pada Selasa (1/3/2022), seorang mahasiswa India dilaporkan tewas di Kharkiv, Ukraina setelah terkena serangan artileri Rusia. (Sumber: Ajit Solanki/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

KHARKIV, KOMPAS.TV - Seorang mahasiswa India dilaporkan tewas dalam serangan artileri Rusia ke kota Kharkiv, Ukraina. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri India, Selasa (1/3/2022).

“Kementerian Luar Negeri (India) meminta Duta Besar Rusia dan Ukraina untuk meneruskan tuntutan kami untuk menjamin jalur aman segera bagi warga India di Kharkiv dan kota-kota di medan konflik lain,” cuit juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Arindam Bagchi.

Menurut laporan Al Jazeera, mahasiswa itu bernama Naveen Shekharappa, berasal dari Karnataka, India. Ia menempuh studi kedokteran di Ukraina.

Mahasiswa India yang berada di Kharkiv menyampaikan bahwa Naveen terkena ledakan artileri saat sedang mencari jalan keluar dari Kharkiv.

“Dia tinggal di dekat rumah gubernur dan sedang mengantre untuk makanan. Tiba-tiba ada serangan dari udara yang meledakkan rumah gubernur dan dia meninggal,” kata koordinator mahasiswa India di Kharkiv, Pooja Praharaj, kepad NDTV.

Pooja mengetahui kematian rekannya usai ditelepon dengan ponsel Naveen oleh seorang warga Ukraina. “Bicara dari teleponnya (Naveen), dia (warga Ukraina) mengatakan pemilik ponsel ini sedang dibawa ke kamar mayat,” lanjut Pooja.

Baca Juga: India dan China Mulai Ungsikan Warganya Keluar Ukraina, Konvoi Besar Pasukan Rusia Dekati Kiev

Terdapat ribuan warga India yang saat ini terjebak di Ukraina. Menurut data pemerintah Ukraina, seperempat dari 76.000 mahasiswa asing di sana berasal dari India.

Pemerintahan Narendra Modi sendiri telah mengevakuasi sekitar 4.000 orang pada bulan lalu. Namun, masih ada sekitar 16.000 warga India yang terjebak di Ukraina.

Modi telah mengirim empat menteri federal untuk membantu proses evakuasi warga India ke negara tetangga Ukraina. Namun, para mahasiswa yang terjebak mengkritik upaya evakuasi pemerintah.

Menurut laporan media India, sejumlah mahasiswa India pun dicegah saat hendak menyeberang ke negara tetangga Ukraina. Penjaga perbatasan dilaporkan mengadang dan memeras mereka.

Baca Juga: Presiden Ukraina Beri Pesan untuk Pasukan Rusia: Selamatkan Hidup Anda, Pergi!

“Saya berdiri di dekat perbatasan Ukraina, menanti giliran saya masuk ke Rumania saat saya melihat sejumlah penjaga menodongkan senjata ke para mahasiswa India dan merisak dengan bahasa mereka,” kata seorang mahasiswa dikutip Times of India.

“Para mahasiswa, yang sudah gelisah, mulai berteriak ketakutan,” lanjutnya.

Tak sedikit warga negara asing yang terjebak di kota besar Ukraina yang kini menjadi front pertempuran, termasuk Kiev dan Kharkiv.

Indonesia sendiri telah mengevakuasi 99 dari 153 WNI yang terjebak ketika Rusia memulai invasi. Pada Selasa (1/3/2022), Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyampaikan, 99 WNI telah dibawa ke tempat aman.

Akan tetapi, masih ada 14 WNI yang terjebak. Mereka berada di dua kota yang kini menjadi medan tempur, Chernihiv dan Kharkiv.

Baca Juga: Kabar Baik, 99 dari 153 WNI Sudah Dievakuasi dari Ukraina, Kemenlu Siapkan Pesawat Penjemputan


 



Sumber : Kompas TV/Al Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x