Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Puluhan Diplomat PBB di Jenewa WO Massal saat Menlu Rusia Bicara

Kompas.tv - 1 Maret 2022, 22:25 WIB
puluhan-diplomat-pbb-di-jenewa-wo-massal-saat-menlu-rusia-bicara
Foto ilustrasi. Selembar poster yang memprotes invasi Rusia ke Ukraina ditempelkan di depan gedung Kedutaan Rusia di London, Inggris Raya, Selasa (1/3/2022). Pada hari yang sama, sekitar 100 diplomat PBB di Jenewa, Swiss beraksi WO massal saat Menlu Rusia Sergey Lavrov sedang bicara kepada majelis. (Sumber: Alastair Grant/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

JENEWA, KOMPAS.TV - Puluhan diplomat dari berbagai negara dilaporkan walk out (WO) massal ketika Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov berbicara melalui siaran video, Selasa (1/3/2022).

Aksi WO tersebut adalah bentuk protes invasi Rusia ke Ukraina yang sudah menginjak hari keenam ini.

Para diplomat itu menghadiri majelis Dewan Hak Asasai Manusia dan Konferensi tentang Pembatasan Senjata PBB di Jenewa, Swiss.

Lavrov tadinya hendak menghadiri majelis ini secara langsung. Namun, larangan melintas pesawat Rusia di berbagai negara Eropa membuatnya terpaksa hadir secara virtual.

Ketika tiba sesi Lavrov bicara, banyak diplomat langsung hengkang sebagai bentuk protes. Seorang juru bicara dewan PBB menyebut sekitar 100 orang meninggalkan ruangan.

Diplomat yang pilih WO diketahui termasuk utusan Ukraina di Jenewa serta menteri luar negeri Kanada dan Denmark.

“Apa yang kamu lihat adalah dukungan kuat untuk Ukraina,” kata Bonnie Jenkins, wakil menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) bidang kontrol senjata dan keamanan internasional dikutip Associated Press.

Baca Juga: Ledakan Besar Hantam Pusat Kota Kharkiv dan Kenai Warga Sipil, Zelensky: Tak Ada Maaf untuk Rusia

Dalam siaran videonya, Lavrov bicara tentang invasi ke Ukraina dari perspektif Rusia. Salah satu topik yang disinggung adalah keamanan warga sipil di tengah invasi.

Kendati tumpukan bukti bahwa serangan ke fasilitas atau warga sipil sejak awal invasi, Lavrov mengklaim warga sipil Ukraina tidak perlu takut dengan invasi Rusia. 

“Jutaan orang asli Ukraina tinggal di Rusia hari ini. Sejauh pengetahuan kami, mereka adalah rakyat kami. Kami selalu bersama-sama dan akan berlipatganda lebih kuat dan lebih sukses,” kata Lavrov dikutip TASS.

Pernyataan Lavrov dirilis pada hari yang sama dengan serangan ke pusat kota Kharkiv. Sejak kemarin, belasan orang tewas akibat serangan roket dan artileri Rusia ke Kharkiv yang mengenai kompleks tempat tinggal.

Pada hari yang sama, Selasa (1/3), serangan artileri Rusia dilaporkan mengenai rumah sakit bersalin di ibu kota Kiev.

Baca Juga: Meski Rusia-Ukraina Berperang, Aleksei Miranchuk dan Ruslan Malinovsky Masih Jalin Persahabatan


 



Sumber : Associated Press/TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x