Kompas TV internasional kompas dunia

Biden Ancam Tindakan Keras Bila Rusia Invasi Ukraina, Putin Minta NATO Tarik Rudal yang Disebar

Kompas.tv - 13 Februari 2022, 14:06 WIB
biden-ancam-tindakan-keras-bila-rusia-invasi-ukraina-putin-minta-nato-tarik-rudal-yang-disebar
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat menelpon Presiden Rusia Vladimir Putin dari Camp David, Sabtu, 13/2/2022 (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Deni Muliya

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menelpon Presiden Rusia Vladimir Putin selama satu jam, Sabtu lalu (13/2/2022).

Melalui saluran jarak jauh itu, Biden mengatakan kepada Putin bahwa Barat akan menanggapi secara tegas setiap invasi yang bakal dilakukan Rusia ke Ukraina.

"Langkah seperti itu akan menghasilkan penderitaan yang meluas dan mengisolasi Moskow," ujar Biden, seperti dilaporkan Straits Times, Minggu (13/2/2022).  

Pembicaraan Biden kepada Putin itu berlangsung sehari setelah Washington dan sekutunya memberikan peringatan kepada Rusia sebagai upaya mencegah permusuhan.

Karena militer Rusia sudah menggelar 100.000 tentara di perbatasan Ukraina yang dapat menyerang kapan saja.

Namun demikian, dari Moskow menampik peringatan itu sebagai "histeria."

Bahkan, dalam percakapan telepon itu pun tidak ada dari pihak Biden maupun Putin yang mengatakan ada terobosan.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan, panggilan tersebut profesional dan substantif, walaupun tidak ada perubahan yang mendasar.

Di sisi lain, Kremlin mengatakan bahwa Putin berkata kepada Biden, Washington gagal mempertimbangkan kekhawatiran utama Rusia dan Rusia tidak menerima "jawaban substansial" pada elemen-elemen kunci pertanyaan Rusia. 

Termasuk ekspansi NATO dan pengerahan pasukan ofensif NATO ke Ukraina.

Pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan, tidak jelas apakah Putin berkomitmen pada diplomasi, bahkan ketika dia setuju untuk tetap berhubungan dengan Biden.

Sebagaimana diketahui, panggilan telepon itu terjadi ketika Israel, Portugal dan Belgia bergabung dalam daftar negara-negara yang telah mendesak warganya untuk segera meninggalkan Ukraina.

Baca Juga: Krisis Ukraina-Rusia Memanas, Warga Tenang-Tenang Saja

Sementara itu, pihak Departemen Luar Negeri AS pun memerintahkan sebagian besar staf kedutaannya untuk meninggalkan Ukraina.

Tanpa terkecuali bagi warga negara AS untuk keluar dari Ukraina dalam waktu 48 jam, sejak Jumat lalu.

Pihak Pentagon pun mengatakan, mereka juga menarik sekitar 150 tentara dari Ukraina.

Pada kesempatan lain, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menelpon Putin dan mengatakan bahwa negosiasi yang tulus tidak sesuai dengan peningkatan ketegangan di Ukraina.

Menurut pihak gedung putih, Biden akan membandingkan catatan Presiden Prancis yang berbicara dengan Putin tersebut.

Setelah panggilan Macron ke Putin, seorang pejabat Kepresidenan Prancis mengatakan, tidak ada indikasi dari apa yang dikatakan Putin kepada Macron bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan terhadap Ukraina.



Sumber : Kompas TV/Straits Times



BERITA LAINNYA



Close Ads x