Kompas TV internasional kompas dunia

Badai Matahari Dahsyat 9.200 Tahun Lalu Bikin Peneliti Khawatir, Berikut Alasannya

Kompas.tv - 13 Februari 2022, 06:00 WIB
badai-matahari-dahsyat-9-200-tahun-lalu-bikin-peneliti-khawatir-berikut-alasannya
Ilustrasi. Suar surya yang bisa memicu badai matahari. Gambar ini diambil NASA pada 6 Maret 2012. (Sumber: NASA Goddard Space Flight Center via Wikimedia)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Fadhilah

KOMPAS.TV - Badai matahari dahsyat diketahui menghantam Bumi 9.200 tahun yang lalu. Badai dahsyat itu menorehkan bekas permanen yang terekam di lapisan es Greenland dan Antarktika.

Temuan badai itu membuat para peneliti khawatir. Alasannya, badai diketahui terjadi ketika suar surya atau ledakan besar di atmosfer matahari seharusnya jarang terjadi.

Peneliti pun menyoroti kemungkinan apabila badai matahari dahsyat menghantam pada waktu yang tak terduga. 

Selain itu, peneliti khawatir jikalau Bumi tidak siap memitigasi dampak badai matahari sedahsyat 9.200 tahun lalu.

Apa itu badai matahari?

Sebagaimana disarikan Live Science, badai matahari terjadi ketika garis medan magnet di bagian terluar atmosfer matahari “tercekik”, lalu secara kasar tiba-tiba terhubung kembali.

Fenomena itu akan menyebabkan ledakan besar plasma dan medan magnet yang disebut coronal mass ejection (CME). Gelombang ini kemudian bertiup ke seantero ruang angkasa.

Baca Juga: Apa Itu Badai Matahari yang Bisa Picu Kiamat Internet di Bumi

Apabila suatu CME yang cukup kuat menerpa Bumi, gelombang dapat menekan pelindung magnetik Bumi dan menyebabkan fenomena yang dikenal sebagai badai matahari.

Dampak badai matahari dahsyat ke Bumi, bisa timbulkan kiamat komunikasi

Badai matahari ringan bisa merusak satelit dan mengganggu transmisi radio. Namun, badai matahari dahsyat bisa menimbulkan kerusakan besar di Bumi.

Badai matahari dahsyat dapat menyebabkan mati listrik massal di seluruh dunia dan merusak secara permanen infrastruktur listrik.

Sejumlah ilmuwan khawatir bahwa badai matahari dahsyat bisa berdampak pada kabel internet bawah laut.

Sehingga, “kiamat internet” terjadi dan sebagian besar koneksi di permukaan Bumi terputus selama berbulan-bulan.

Gelombang CME umumnya memuncak setiap 11 tahun sekali. Ketika itu, aktivitas magnetik di bagian terluar atmosfer matahari diketahui memuncak.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x