Kompas TV internasional kompas dunia

Kisah Mowaffaq Si Penembak Jitu Taliban: Dulu Dibom Pesawat, Kini Jabat Walikota Muda

Kompas.tv - 9 Februari 2022, 22:05 WIB
kisah-mowaffaq-si-penembak-jitu-taliban-dulu-dibom-pesawat-kini-jabat-walikota-muda
Ilustrasi. Milisi Taliban berpatroli di jalanan Kabul usai terjadi bentrokan pada 21 September 2021. Taliban menunjuk seorang penembak jitu dengan reputasi mentereng sebagai wali kota Maymana, Faryab, Afghanistan. (Sumber: Felipe Dana/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

Baca Juga: Taliban Dituduh Culik Perempuan Afghanistan, Diyakini Akibat Ikut Demonstrasi Hak Perempuan

Kendati kaya pengalaman perang dan dikenal cakap sebagai penembak jitu, Mowaffaq tidak antusias berbagi pengalamannya berperang.

Salah satu saksi bisu pengalaman perang Mowaffaq adalah sebuah rumah di dekat Desa Doraye Khoija Qoshre, Faryab. Ia sering bersembunyi di rumah itu, membidik tentara AS dengan senapannya.

“Dia membunuh seorang Amerika dengan senapan dari rumah ini, lalu ada pesawat datang dan mengebomnya,” kata Saifaddin, seorang petani setempat.

AS sendiri mengumumkan bahwa seorang anggota pasukan khusus mereka terbunuh di Faryab pada pertengahan 2019. Namun, tidak bisa dikonfirmasi apakah Mowaffaq yang membunuhnya.

Walikota Taliban yang inkonvensional

Sejak berkuasa pada Agustus 2021, Taliban berjanji akan menggelar pemerintahan yang lebih inklusif, baik kepada etnis minoritas atau perempuan.

Akan tetapi, Taliban dituding gagal memenuhi janjinya tersebut. Mayoritas perempuan disingkirkan dari ruang publik dan dilarang masuk sekolah menengah atas serta perguruan tinggi.

Sementara itu, di kantor Mowaffaq, staf perempuan dibolehkan tetap bekerja. Sebuah taman publik di kota juga disediakan untuk mereka. Itulah mengapa dia disebut "inkonvensional".

Padahal selama ini Taliban tidak membolehkan perempuan bekerja di sektor publik dan  mewajibkan jilbab dengan  penutup muka bagi perempuan di sejumlah wilayah. Namun, itu tidak terjadi di kantor pemerintaha Maymana.

“Tidak ada seorang pun yang mewajibkan cara berpakaian tertentu kepada kami,” kata Qahera, salah satu staf kantor pemerintah Maymana.

Baca Juga: PBB: Lebih Dari 100 Tentara Tewas Sejak Taliban Mengambil Alih Afghanistan


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x