Kompas TV internasional kompas dunia

Kelompok Sayap Kanan Ukraina Latih Warga Sipil untuk Antisipasi Serbuan Rusia

Kompas.tv - 8 Februari 2022, 16:47 WIB
kelompok-sayap-kanan-ukraina-latih-warga-sipil-untuk-antisipasi-serbuan-rusia
Salah seorang relawan memegang senapan serbu dalam latihan militer bagi warga sipil yang diadakan Korps Nasional Ukraina di Kyiv, Minggu (6/2/2022). (Sumber: Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

KYIV, KOMPAS.T V - Partai sayap kanan Ukraina, Korps Nasional,  menggelar latihan militer bagi relawan sipil. Sebagaimana diwartakan Associated Press, Selasa (8/2/2022), anggota-anggota Korps Nasional membuat pusat pelatihan di ibu kota Kyiv.

Latihan militer tersebut ditujukan untuk mengantisipasi serbuan Rusia seiring eskalasi kedua negara belakangan ini.

Latihan yang digelar pada Minggu (6/2/2022) itu berisikan materi dasar militer seperti cara memegang senjata, menjaga keamanan, dan melakukan pertolongan pertama.

“Ada kemungkinan besar serangan penuh terhadap Ukraina. Mungkin untuk tetap tenang dengan datang ke sini dan belajar dasar-dasar aksi (militer). Hari ini kami menunjukkan bagaimana menjaga keamanan jika ada serangan,” kata Petro, salah satu instruktur.

Baca Juga: Kisah Tentara Ukraina di Perbatasan: Rasanya Terlalu Hening Disini, seperti Keheningan sebelum Badai

Potensi invasi Rusia juga diamini oleh relawan sipil yang ikut latihan. Anton, salah satu relawan, menyebut bahwa situasi eskalasi belakangan ini membuat kesempatan invasi “realistis”.

“Terdapat kemungkinan yang sangat realistis bahwa Rusia akan menginvasi dan ini adalah tugas saya melindungi negara dan masyarakat,” katanya.

“Saya takut akan nasib saya, nasib keluarga saya. Saya ingin belajar bela diri dan mempertahankan Ukraina. Saya ingin aman dan tidak takut atas para penjajah,” kata relawan yang lain, Ivan.

Partai politik ultra-nasionalis Korps Nasional dibentuk pada 2016 oleh kelompok paramiliter Azov. Partai ini memiliki sayap paramiliter dan disebut beranggotakan sekitar 10.000-15.000 orang.

Perselisihan antara Rusia-Ukraina semakin memanas belakangan ini. Sekutu NATO Ukraina berupaya bernegosiasi dengan Kremlin, tetapi belum membuahkan hasil berarti.

Baca Juga: Soal Invasi Rusia ke Ukraina, Gedung Putih Bantah Tudingan Sebarkan Ketakutan Tak Beralasan


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x