Kompas TV internasional kompas dunia

Inilah Koleksi Rudal Korea Utara: Rudal Jelajah, Rudal Hipersonik, dan Rudal Nuklir Antarbenua

Kompas.tv - 1 Februari 2022, 05:05 WIB
inilah-koleksi-rudal-korea-utara-rudal-jelajah-rudal-hipersonik-dan-rudal-nuklir-antarbenua
Peluru kendali jelajah jarak jauh Korea Utara. Korea Utara menguji coba rudal jelajah jarak jauh di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara pada 25 Januari 2022. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

ICBM utama Korea Utara disebut Hwasong-15, sebuah rudal yang mampu mencapai Alaska di daratan benua Amerika.

Ini pertama kali diklaim telah berhasil menguji senjata pada 4 Juli 2017, di mana Korea Utara mengatakan rudal itu sebagai hadiah untuk Amerika Serikat, dan diumumkan pada Hari Kemerdekaan AS.

Rudal Balistik Kapal Selam

Sebuah rudal balistik yang diluncurkan kapal selam SLBM tentu saja dapat diluncurkan dari kapal selam.

Bila kemampuan SLBM Korea Utara terbukti, maka hal itu akan membawa persenjataan Korea Utara ke tingkat yang baru, memungkinkan penyebaran jauh melampaui semenanjung Korea dan kemampuan serangan kedua.

SLBM operasional Korea Utara disebut Pukguksong-3, dengan perkiraan jangkauan 1.900 km. Tahun lalu, Korea Utara mengumumkan uji coba rudal versi baru yang berhasil.

Tetapi kemampuan peluncuran berbasis laut Pyongyang masih belum jelas. Tes sebelumnya dilakukan dari kapal yang lebih tua, termasuk dari platform terendam, bukan kapal selam yang sebenarnya.

Uji coba penembakan rudal hipersonik di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara pada 5 Januari 2022. (Sumber: Straits Times/KCNA)

Rudal Hipersonik

Rudal hipersonik bergerak dengan kecepatan setidaknya Mach 5, atau lima kali kecepatan suara, dan dapat bermanuver serta meliuk-liuk di tengah penerbangan, membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dicegat.

Bergantung pada desainnya, para analis mengatakan rudal ini dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir.

Setelah tiga kali uji coba, satu pada September 2021, dan dua bulan Januari ini, Korea Utara mengatakan telah menyelesaikan verifikasi akhir dari rudal hipersonik pertamanya.

Rusia biasanya dipandang sebagai pemimpin dunia dalam teknologi ini, meskipun AS dan China juga telah menguji coba rudal hipersonik.

Senjata Nuklir

Senjata nuklir memperoleh kekuatan penghancurnya dari reaksi nuklir. Semua senjata semacam itu dilarang menurut hukum internasional.

Hanya lima negara, yaitu Cina, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat, yang secara resmi diakui memiliki senjata nuklir dan merupakan anggota Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir NPT.

Negara-negara lain, termasuk India, Israel dan Pakistan, diketahui memiliki senjata nuklir tetapi tidak pernah bergabung dengan NPT.

Korea Utara juga diyakini memiliki senjata nuklir, dan melakukan uji coba nuklir keenamnya yang paling kuat pada September 2017.

Perkiraan daya ledak perangkat itu berkisar antara 100 hingga 370 kiloton, jauh melebihi 15 kiloton bom nuklir Amerika Serikat yang menghancurkan Hiroshima pada tahun 1945.

 



Sumber : Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x