Kompas TV internasional kompas dunia

Inilah Opsi-opsi Militer Amerika Serikat bila Rusia Serbu Ukraina

Kompas.tv - 20 Januari 2022, 14:53 WIB
inilah-opsi-opsi-militer-amerika-serikat-bila-rusia-serbu-ukraina
Presiden AS, Joe Biden janjikan bencana ke Rusia jika tetap menyerang Ukraina. Joe Biden bisa memilih berbagai opsi militer yang kurang dramatis namun masih berisiko, termasuk mendukung perlawanan Ukraina pasca-invasi, seperti dilansir Associated Press, Kamis, (20/1/2022). (Sumber: AP Photo/Susan Walsh)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Presiden Amerika Serikat Joe Biden tidak berencana mengirimkan pasukan tempur bila Rusia melakukan invasi militer ke Ukraina. Namun Joe Biden bisa memilih berbagai opsi militer yang kurang dramatis namun masih berisiko, termasuk mendukung perlawanan Ukraina pasca-invasi, seperti dilansir Associated Press, Kamis, (20/1/2022)

Alasan untuk tidak langsung ikut campur dalam perang Rusia-Ukraina, bila itu terjadi, sederhana saja. Amerika Serikat tidak memiliki kewajiban perjanjian ke Ukraina, dan perang dengan Rusia akan menjadi pertaruhan besar, mengingat potensinya untuk berkembang di Eropa, membuat kawasan tidak stabil, dan meningkat ke titik yang menakutkan dengan tembak-menembak senjata nuklir.

Melakukan terlalu sedikit juga memiliki risiko. Ini mungkin menunjukkan persetujuan untuk langkah Rusia di masa depan melawan negara-negara lain di Eropa timur, seperti negara-negara Baltik di Estonia, Latvia dan Lithuania, meskipun sebagai anggota NATO ketiganya memiliki jaminan keamanan dari Amerika Serikat dan aliansi lainnya.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken, yang berada di Eropa minggu ini untuk berbicara dengan para pejabat Ukraina, berkonsultasi dengan sekutu NATO dan kemudian bertemu mitranya dari Rusia hari Jumat, menegaskan “komitmen Amerika Serikat yang tak tergoyahkan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.” publik lantas mendefinisikan batas-batas komitmen itu.

Jadi, seberapa jauh Amerika Serikat dan sekutunya dapat membantu Ukraina mempertahankan diri jika penumpukan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina mengarah pada invasi?

Baca Juga: Rusia Tuntut Jawaban tentang Jaminan Keamanan sebelum Setuju untuk Bahas Ukraina

Konvoi kendaraan lapis baja Rusia bergerak di sepanjang jalan raya di Krimea, Selasa, 18 Januari 2022. Rusia telah memusatkan sekitar 100.000 tentara dengan tank dan senjata berat lainnya di dekat Ukraina dalam apa yang dikhawatirkan Barat dapat menjadi awal invasi (Sumber: AP Photo)

MENGAPA TIDAK MELAWAN INVASI RUSIA?

Pergi berperang melawan Rusia di Ukraina dapat menjebloskan pasukan dan sumber daya Amerika Serikat selama bertahun-tahun dan memakan banyak korban jiwa dengan hasil yang tidak pasti, pada saat pemerintahan Biden mencoba untuk fokus menghadapi China sebagai ancaman keamanan utama.

Pada hari Rabu, Biden mengungkapkan "dugaannya" bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengirim pasukan ke Ukraina, meskipun dia juga mengatakan tidak berpikir Putin bersedia perang habis-habisan.

Biden tidak membahas kemungkinan menempatkan pasukan darat AS di Ukraina untuk menghentikan invasi, tetapi dia sebelumnya telah mengesampingkan hal itu.

Biden mengatakan dia tidak yakin bagaimana Putin akan menggunakan pasukan yang telah dia kumpulkan di dekat perbatasan Ukraina, tetapi Amerika Serikat dan NATO menolak apa yang disebut Moskow sebagai permintaan utama, yaitu jaminan bahwa aliansi Barat tidak akan berkembang lebih jauh ke timur.

Rusia mengintegrasikan Semenanjung Krimea dari Ukraina tahun 2014 setelah penggulingan pemimpin Ukraina yang bersahabat dengan Moskow. Selain itu Rusia juga melakukan intervensi di Ukraina timur tahun itu untuk mendukung pemberontakan separatis. Lebih dari 14.000 orang telah tewas dalam hampir delapan tahun pertempuran di sana.

Taruhan Amerika Serikat di Ukraina tinggi, secara militer dan politik. Anggota kongres dan senat Amerika Serikat makin keras mengkritik pendekatan Biden terhadap Putin.

Senator James Inhofe dari Oklahoma, tokoh partai Republik berpengaruh di Komite Angkatan Bersenjata Senat menuduh Biden "meremehkan dan menenangkan," walau Inhofe tidak mendesak pengiriman pasukan tempur.

Anggota Kongres Jim Himes, seorang Demokrat Connecticut yang duduk di Komite Intelijen Kongres yang setingkat DPR, menyerukan "pengangkutan udara nonstop" dan segera dari peralatan militer dan pelatih Amerika Serikat ke Ukraina.

Philip Breedlove, seorang pensiunan jenderal Angkatan Udara yang menjabat sebagai komandan tertinggi NATO di Eropa dari 2013 hingga 2016, mengatakan dalam sebuah wawancara, dia tidak mengharapkan atau merekomendasikan Amerika Serikat mengirim pasukan tempur ke Ukraina.

Sebaliknya, Washington dan sekutunya harus mencari cara untuk membantu Ukraina mempertahankan wilayah udara dan perairan teritorialnya sendiri, di mana ia menghadapi superioritas Rusia yang luar biasa, katanya.

“Itu adalah hal-hal yang harus kita pertimbangkan sebagai aliansi dan sebagai bangsa,” katanya. “Jika Putin diizinkan untuk menyerang Ukraina dan konsekuensinya hanya sedikit atau tidak sama sekali, kita akan melihat lebih banyak hal yang sama.”

Baca Juga: Peringatkan Ukraina, Menlu AS Antony Blinken: Rusia Bisa Menyerang dalam Waktu Dekat

Ilustrasi. Sebuah tank T-72B3 milik Rusia terlibat latihan militer di Rostov, selatan Rusia pada 12 Januari 2022. Pada 17 Januari 2022, Rusia menampik tuduhan AS yang menyebut mereka sedang menyiapkan dalih untuk menyerbu Ukraina. (Sumber: Associated Press)

APA PILIHAN LAIN YANG DIMILIKI BIDEN?

Mengingat inferioritas militernya yang jelas, Ukraina tidak dapat menghadang bila pasukan Rusia menyerang. Tetapi dengan bantuan dari Amerika Serikat dan lainnya, Ukraina mungkin menghalangi Putin untuk bertindak jika dia yakin bahwa biayanya akan terlalu tinggi.

“Kunci untuk menggagalkan ambisi Rusia adalah mencegah Moskow meraih kemenangan cepat dan meningkatkan biaya ekonomi, politik, dan militer dengan memberlakukan sanksi ekonomi, memastikan isolasi politik dari Barat, dan meningkatkan prospek pemberontakan berkepanjangan yang menghancurkan militer Rusia,” kata Seth Jones, seorang ilmuwan politik, dan Philip Wasielewski, mantan perwira paramiliter CIA, menulis dalam analisis 13 Januari untuk Pusat Studi Strategis dan Internasional.

Pemerintahan Biden memberi sinyal bahwa mereka berpikiran sama.

BAGAIMANA DUKUNGAN MILITER AMERIKA SERIKAT BAGI UKRAINA SEKARANG?

Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan ada sekitar 200 tentara Garda Nasional di Ukraina untuk melatih dan memberi nasihat kepada pasukan lokal, dan pada hari Selasa dia mengatakan tidak ada rencana untuk menambah jumlah mereka.

Ada juga sejumlah pasukan operasi khusus Amerika Serikat yang memberikan pelatihan di Ukraina. Kirby tidak akan mengatakan apakah tentara Amerika Serikat akan menarik diri jika terjadi invasi Rusia, tetapi dia mengatakan Pentagon akan "membuat semua keputusan yang tepat untuk memastikan personel Amerika Serikat aman dalam keadaan apa pun."

Pemerintah mengatakan pada hari Rabu, pihaknya memberikan tambahan US$200 juta dalam bentuk bantuan militer defensif ke Ukraina.

Sejak 2014 Amerika Serikat telah memberi Ukraina sekitar US$2,5 miliar bantuan pertahanan, termasuk rudal dan radar serta senjata anti-tank.

Baca Juga: Biden Janjikan Bencana untuk Rusia Jika Tetap Serang Ukraina

Sebuah kendaraan lapis baja Rusia melaju dari peron kereta api setelah tiba di Belarus, Rabu, 19 Januari 2022. Dalam langkah yang semakin memperkuat pasukan di dekat Ukraina, Rusia mengirim sejumlah pasukan dari timur jauh negara itu ke sekutunya Belarusia, yang berbagi perbatasan dengan Ukraina, untuk latihan perang besar bulan depan. (Sumber: Russian Defense Ministry Press Service via AP)

BAGAIMANA AMERIKA SERIKAT BISA MEMBANTU UKRAINA SETELAH INVASI?

Itu tidak jelas. Penasihat keamanan nasional Jake Sullivan mengatakan pekan lalu bahwa Amerika Serikat akan "secara dramatis meningkatkan" dukungan untuk "integritas dan kedaulatan teritorial" Ukraina. Tapi dia tidak menjelaskan bagaimana hal itu bisa dilakukan.

Pemerintah mengatakan pihaknya juga terbuka untuk mengirim bala bantuan militer ke sekutu NATO di front timur yang menginginkan jaminan Amerika.

Jones dan Wasielewski mengatakan selain menerapkan sanksi berat terhadap Rusia jika terjadi invasi, Amerika Serikat harus memberikan Ukraina berbagai bantuan militer tanpa biaya.

Ini akan mencakup sistem pertahanan udara, anti-tank dan anti-kapal; peperangan elektronik dan sistem pertahanan siber; senjata ringan dan amunisi artileri, dan barang-barang lainnya.

“Amerika Serikat dan NATO harus siap untuk menawarkan dukungan jangka panjang kepada perlawanan Ukraina, apa pun bentuknya,” tulis mereka.

Bantuan ini dapat disampaikan secara terbuka dengan bantuan pasukan Amerika Serikat, termasuk pasukan operasi khusus, atau dapat berupa tindakan rahasia yang dipimpin CIA yang disahkan oleh Presiden Biden, tambah mereka.

Itu akan membawa risiko menempatkan personel Amerika Serikat di jalur bidik tembakan, dan menghisap Amerika Serikat ke dalam pertempuran yang ingin dihindarinya.



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x