Kompas TV internasional kompas dunia

Bandara AS Terapkan Teknologi 5G, Berbagai Maskapai Internasional Batalkan Penerbangan

Kompas.tv - 19 Januari 2022, 15:06 WIB
bandara-as-terapkan-teknologi-5g-berbagai-maskapai-internasional-batalkan-penerbangan
Ilustrasi. Pesawat-pesawat maskapai Emirates terparkir di Bandara Internasional Dubai, Uni Emirat Arab. Pada Rabu (19/1/2022), Emirates dan berbagai maskapai internasional lain mengumumkan pembatalan penerbangan ke AS karena teknologi 5G di bandara. (Sumber: Jon Gambrell/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Berbagai maskapai internasional terpaksa membatalkan atau mengubah jadwal penerbangan ke Amerika Serikat (AS), Rabu (19/1/2022). Hal ini karena teknologi 5G yang diterapkan di bandara-bandara AS dapat mengganggu navigasi pesawat.

Kebijakan AS mengaktifkan jaringan 5G di bandar udara menuai kontroversi dengan maskapai-maskapai internasional. Pasalnya, teknologi yang diterapkan AS bermasalah dengan sistem navigasi Boeing 777.

Boeing 777 sendiri digunakan secara luas oleh maskapai komersial di berbagai negara. 

Dua maskapai dari Jepang menyebut model pesawat itu terdampak oleh teknologi AS. Mereka pun mengumumkan akan membatalkan sejumlah penerbangan dan mengubah jadwal.

Sementara itu, masakapai Emirates asal Uni Emirat Arab turut menangguhkan penerbangan ke AS. Maskapai yang berbasis di Dubai ini menunda penerbangan ke Boston, Chicago, Dallas-Fort Worth, Houston, Miami, Newark, New Jersey, Orlando, Florida, San Francisco dan Seattle.

Baca Juga: Pertama di Asia Tenggara, Freeport Indonesia Pakai 5G di Tambang Bawah Tanah

Maskapai Emirates mengkhawatirkan dampak teknologi 5G bandara AS terhadap pesawatnya. Teknologi itu diduga kuat mengganggu operasional pesawat.

“Kami bekerja erat dengan pabrikan pesawat dan otoritas terkait untuk mengatasi kekhawatiran operasional ini, dan kami berharap bisa melanjutkan layanan penerbangan ke AS secepat mungkin,” tulis pernyataan Emirates dikutip Associated Press.

Uni Emirat Arab, negara asal Emirates, telah menerapkan teknologi 5G di bandara-bandaranya. Perubahan itu dilangsungkan tanpa satu pun insiden.

Akan tetapi, di AS, Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) mengkhawatirkan dampak pita frekuensi C-Brand yang dipakai proyek 5G AS. 

Menurut maskapai Jepang, All Nippon Airways, FAA “telah mengindikasikan bahwa gelombang radio dari layanan nirkabel 5G dapat mengganggu altimeter pesawat.

Altimeter adalah alat yang mengukur ketinggian pesawat saat mengudara. Alat ini krusial dalam penerbangan.

“Boeing telah mengumumkan larangan terbang bagi semua maskapai yang mengoperasikan Boeing 777, dan kami sudah membatalkan atau mengubah unit pesawat untuk penerbangan dari/ke AS sesuai pengumuman Boeing,” kutipan pernyataan All Nippon Airways.

Selain maskapai Jepang dan Uni Emirat Arab, maskapai India, Air India juga mengumumkan pembatalan penerbangan ke AS gara-gara penerapan teknologi 5G.

Perusahaan Boeing sendiri belum menanggapi isu gangguan teknis teknologi 5G terhadap salah satu model pesawatnya.

Sementara itu, FAA mengaku hanya mengizinkan pesawat dengan altimeter yang reliabel beroperasi di dekat jaringan 5G. Pesawat dengan altimeter tua dilarang mendarat dalam kondisi visibilitas rendah.

Baca Juga: Menkominfo Pastikan Ketersediaan Jaringan 5G saat Event MotoGP di Mandalika


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x