Kompas TV internasional kompas dunia

Korea Utara Kembali Uji Coba Rudal Hipersonik, AS Tuding Itu Melanggar Sanksi Dewan Keamanan PBB

Kompas.tv - 12 Januari 2022, 08:37 WIB
korea-utara-kembali-uji-coba-rudal-hipersonik-as-tuding-itu-melanggar-sanksi-dewan-keamanan-pbb
Seorang lelaki berlalu di depan layar televisi yang menampilkan ujicoba peluru kendali hipersonik Korea Utara, 11 Januari 2022 (Sumber: France24/Anthony Wallace AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

SEOUL, KOMPAS.TV - Media pemerintah Korea Utara pada Rabu (12/1/2022) melaporkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un secara pribadi mengawasi keberhasilan uji coba peluru kendali hipersonik.

Uji coba peluru kendali ini menjadi peluncuran kedua oleh negara yang memiliki senjata nuklir itu dalam waktu kurang dari seminggu.

Kantor berita resmi Korea Utara KCNA seperti dilansir dari France24 memberitakan, peluru kendali yang membawa kendaraan peluncur hipersonik itu mampu mencapai target yang ditetapkan di perairan sejauh 1.000 km.

Foto-foto yang diposting di situs web Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Buruh yang berkuasa, menunjukkan Kim Jong Un mengenakan mantel kulit hitam panjang dan menggunakan teropong untuk menyaksikan peluncuran rudal dari platform penglihatan selulernya.

“Kemampuan manuver yang unggul dari kendaraan luncur hipersonik ini lebih mencolok, dan sudah diverifikasi melalui uji tembak terakhir,” kata laporan KCNA.

Gambar lain di Rodong Sinmun menunjukkan rudal meluncur dari darat saat fajar dalam kobaran api dan asap, dan Kim Jong Un mendiskusikan grafik dengan pejabat berseragam.

Ini adalah uji coba ketiga peluru kendali hipersonik yang dilaporkan Korea Utara hingga saat ini, menyusul satu uji coba pada September 2021 dan satu kegiatan serupa lainnya pada minggu lalu, ketika negara itu ingin menambah senjata canggih ke koleksi gudang senjatanya.

Militer Korea Selatan mengatakan peluncuran pada hari Selasa (11/1) tersebut telah mencapai kecepatan hipersonik dan menunjukkan tanda-tanda yang jelas akan kemajuan dari tes minggu lalu.

Laporan KCNA mengatakan kendaraan luncur hipersonik itu melakukan peluncuran dari wilayah 600 km sebelum masuk ke tahap manuver selanjutnya di wilayah 240 km.

Rudal hipersonik itu bergerak dengan kecepatan Mach 5, meluncur lebih tinggi dan dapat bermanuver di tengah penerbangan, membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dicegat.

Baca Juga: Di Tengah Kesulitan Akibat COVID-19, Korea Utara Tetap Luncurkan Rudal Hipersonik

Korea Utara meluncurkan rudal hipersonik pada Rabu (5/1/2022). (Sumber: KCNA via AP.)

Sementara itu Rusia, Amerika Serikat (AS), dan China semuanya mengatakan mereka telah berhasil menguji peluru kendali hipersonik, dengan Rusia secara umum dipandang sebagai pemimpin dunia sejauh ini dalam teknologi rudal hipersonik .

Dalam dekade sejak Kim Jong Un mengambil alih kekuasaan, Korea Utara dipandang mencapai kemajuan pesat dalam teknologi militernya dengan mengorbankan sanksi internasional.

Rudal hipersonik tercatat sebagai prioritas utama senjata strategis dalam rencana lima tahun saat ini, dan mengumumkan uji coba pertamanya, peluru kendali Hwasong-8, pada September tahun lalu.

"Kehadiran Kim Jong Un pada uji coba rudal menunjukkan tingkat penyelesaian rudal hipersonik berhasil mencapai tingkat yang memuaskan," sambung Lim Eul-chul, seorang profesor studi Korea Utara di Universitas Kyungnam, Seoul.

Uji coba hari Selasa itu juga dilakukan saat Dewan Keamanan PBB bertemu di New York untuk membahas program senjata Pyongyang.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan peluncuran itu melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB.

Uji coba hipersonik dilakukan saat Korea Utara menolak untuk menanggapi seruan AS untuk melakukan pembicaraan.

Pada pertemuan penting partai berkuasa Korea Utara bulan lalu, Kim Jong Un berjanji untuk terus membangun kemampuan pertahanan negara itu, tanpa menyebut AS.

Dialog antara Washington dan Pyongyang tetap terhenti dan negara itu berada di bawah serangkaian sanksi internasional atas program nuklir dan rudal balistiknya.

Negara miskin itu juga memblokadi diri sendiri untuk menghadang kepungan Covid-19. Kebijakan tersebut memukul ekonomi Korea Utara.



Sumber : France24


BERITA LAINNYA



Close Ads x