Kompas TV internasional kompas dunia

Kasus Covid-19 dan Angka Rawat Inap di Australia Terus Melonjak, Laboratorium Tes Kewalahan

Kompas.tv - 5 Januari 2022, 17:12 WIB
kasus-covid-19-dan-angka-rawat-inap-di-australia-terus-melonjak-laboratorium-tes-kewalahan
Antrean panjang di pusat tes PCR di Melbourne, Australia, Rabu (5/1/2022). Kasus Covid-19 di Australia melonjak sejak pertengahan Desember 2021. (Sumber: Joel Carrett/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

CANBERRA, KOMPAS.TV - Australia kembali mencatatkan rekor kasus baru Covid-19 harian pada Rabu (5/1/2022). Angka rawat inap akibat Covid-19 di negara ini juga meningkat.

Pada Rabu (5/1), Australia melaporkan lebih dari 64.000 kasus baru, naik dari 47.000 pada hari sebelumnya.

Sementara itu, angka rawat inap pada hari yang sama mencapai 2.990 dengan 196 pasien di ICU. Pada Selasa (4/1), Australia mencatat angka rawat inap 2.684 dengan 183 pasien ICU.

Situasi wabah di Australia juga diperparah dengan laboratorium tes PCR yang kewalahan memenuhi permintaan hingga sebagian terpaksa tutup. Kebanyakan laboratorium di berbagai negara bagian Australia menghadapi antrean panjang warga.

Baca Juga: Semarak Pergantian Tahun 2022 di Berbagai Negara, Bagaimana Dengan Australia dan Amerika Serikat?

Perdana Menteri Scott Morrison pun menggelar rapat kabinet untuk menghadapi tingginya infeksi Covid-19. 

Pemerintahan Morrison sendiri secara luas dituntut menggratiskan tes rapid antigen untuk mengurangi beban pusat-pusat tes PCR.

Akan tetapi, Morrison menyebut para menteri negara bagian menolak usulan tersebut. Sebagai gantinya, Australia akan menggratiskan tes bagi warga lanjut usia dan berpendapatan rendah 10 kali per tiga bulan.

Tes juga digratiskan bagi orang yang menunjukkan gejala dan mereka yang kontak erat dengan pasien Covid-19.

Kasus Covid-19 di Australia sendiri mencatatkan rekor baru nyaris setiap hari sejak pertengahan Desember 2021.

Negara bagian New South Wales menjadi wilayah dengan dampak terparah, mencatatkan 35.054 kasus baru pada Rabu (5/1).

Morrison menyebut Australia sedang kekurangan pasokan tes rapid antigen karena penyebaran Omicron di dunia. Menurutnya, sekitar 200 juta paket tes sedang dikirimkan ke negara ini.

“Kita tidak sendirian menghadapi masalah ini. Negara lain, kebanyakan negara di dunia, juga menghadapi masalah yang sama,” kata Morrison.

Baca Juga: China Bakal Sewot Lagi karena usai AUKUS, Australia akan Teken Kerja Sama Pertahanan dengan Jepang


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x