Kompas TV internasional kompas dunia

Ledakan Kasus Omicron di AS, Sebagian Sekolah Perpanjang Libur Atau Kembali Online

Kompas.tv - 4 Januari 2022, 07:58 WIB
ledakan-kasus-omicron-di-as-sebagian-sekolah-perpanjang-libur-atau-kembali-online
Petugas melakukan tes COVID-19 kepada anak-anak, Senin, 3 Januari 2022, di L.B. Landry High School di New Orleans, Amerika Serikat. (Sumber: Chris Granger/The Times-Picayune/The New Orleans Advocate via AP)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Desy Afrianti

Selanjutnya, 600.000 siswa distrik dan sekitar 73.000 karyawan harus menunjukkan hasil tes COVID-19 negatif untuk memasuki kampus. Distrik ini akan memiliki tempat pengujian serta alat tes yang dapat dibawa pulang.

Baca Juga: PTM Terbatas Wajib bagi Sekolah di Wilayah PPKM Level 1-3, Pemda Setempat Tak Boleh Melarang

Di Wisconsin, sistem sekolah Milwaukee yang membawahi 75.000 siswa akan kembali ke pengajaran virtual pada Selasa karena meningkatnya kasus di antara anggota staf. Distrik tersebut mengatakan akan kembali ke kelas tatap muka pada 10 Januari mendatang.

Distrik Madison, Wisconsin, juga mengumumkan peralihan ke pembelajaran virtual, mulai Kamis.

Pengawas Sekolah Detroit Nikolai Vitti mengatakan kepada orang tua tidak akan ada pembelajaran langsung atau online hingga Rabu, karena tingkat infeksi yang tinggi di antara karyawan yang dapat menyebabkan penyebaran luas COVID-19 dan kekurangan staf.

Sekitar 350.000 siswa di sistem sekolah Chicago kembali, tetapi perselisihan antara pemimpin distrik dan serikat guru mengenai langkah-langkah keamanan dapat mengganggu kelas akhir pekan ini. Serikat pekerja mengatakan akan memberikan suara pada Selasa untuk pengajaran jarak jauh di distrik terbesar ketiga di negara itu.

Kasus baru COVID-19 di New York melonjak dari rata-rata harian sekitar 17.000 kasus pada minggu sebelum liburan, menjadi hampir 37.000 kasus pada minggu lalu.

Baca Juga: Wilayah PPKM Level 1 dan 2 Gelar Sekolah Tatap Muka 100 Persen

Di seluruh AS, kasus baru COVID-19 telah meningkat tiga kali lipat dalam dua minggu terakhir menjadi lebih dari 400.000 per hari. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi yang pernah dicatat.

Pembuat kebijakan dan otoritas kesehatan telah memperhatikan dampak ekonomi dan sistem pendidikan.

Pakar kesehatan masyarakat mengatakan bahwa pemberantasan virus tidak mungkin dilakukan dan bahwa dunia harus menemukan cara untuk menjaga COVID-19 turun ke tingkat yang dapat diterima manusia, seperti pada penyakit flu.
 



Sumber : The Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x