Kompas TV internasional kompas dunia

Pria Ini Bertemu Ibu Kandungnya setelah Terpisah 30 Tahun, Berkat Peta dari Ingatan Masa Kecil

Kompas.tv - 2 Januari 2022, 09:34 WIB
pria-ini-bertemu-ibu-kandungnya-setelah-terpisah-30-tahun-berkat-peta-dari-ingatan-masa-kecil
Pria China bertemu kembali dengan ibu kandungnya setelah hilang 30 tahun berkat menggambar peta dari ingatan masa kecilnya. (Sumber: Beijing News Via BBC)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

YUNNAN, KOMPAS.TV - Seorang pria kembali bertemu ibu kandungnya setelah terpisah 30 tahun karena ia diculik.

Reuni pria China dengan ibunya itu bisa terjadi setelah ia menggambarkan peta desa tempat tinggalnya dulu, berkat ingatan masa kecil.

Li Jingwe baru berusia 4 tahun saat ia diculik dari rumah, dan dijual oleh kelompok perdagangan anak.

Pada Jumat (24/12/2021), Li membagikan sebuah video sebuah peta buatan tangan di media sosial Duoyin.

Baca Juga: Kecam KDRT, Paus Fransiskus: Menyakiti Perempuan Sama dengan Menghina Tuhan

Saat itu pihak kepolisian kemudian mencocokan peta tersebut dengan sebuah desa.

Polisi juga menemukan perempuan di desa tersebut yang putranya menghilang.

Setelah dilakukan tes DNA dan adanya kecocokan, ibu dan anak itu akhirnya bereuni di Provinsi Yunnan, Sabtu (1/1/2022).

Rekaman video itu menunjukkan keduanya bertemu untuk pertama kali setelah terpisah lebih dari tiga decade.

Saat itu, Li Jingwei terlihat membuka masker ibunya sebelum memeriksa wajahnya, dan kemudian menangis sambal memeluknya.

“Setelah 33 tahun menunggu, malam kerinduan yang tak terhitung jumlahnya, dan akhirnya peta yang digambar tangan dari ingatan, ini adalah momen pelepasan yang sempurna setelah 13 hari,” tulisnya di Duoyin dikutip dari BBC.

Baca Juga: Ramalan Baba Vanga di 2022, Mulai dari Invasi Alien hingga Wabah Virus Baru

“Terima kasih kepada semua yang sudah membantu saya bereuni dengan keluarga,” tambah Li.

Li diculik di dekat Kota Zhaotong, Provinsi Yunnan pada 1989 dan kemudian dijual ke sebuah keluarga yang tinggal 1.800km dari rumahnya.

Ia kini tinggal di Guangdong, dan tak berhasil bertanya pada orang tua adopsinya atau ke konsltan basis data DNA mengenai asalnya.

Hal itulah yang kemudian membuatnya beralih ke internet, untuk mencari asal muasalnya.

“Saya anak yang menemukan rumahnya. Saya dibawa ke Henan oleh tetangga saya yang botak sekitar 1989, ketika saya masih berusia 4 tahun,” ujarnya di rekaman video, yang telah dibagikan ribuan tahun.

Baca Juga: NASA Desak AS dan Rusia yang Saling Bersitegang untuk Kerja Sama demi Aliansi Luar Angkasa

“Ini adalah peta area rumah saya yang saya gambarkan berdasarkan ingatan masa kecil,” lanjutnya sambal memperlihatkan gambar peta tersebut.

Penculikan anak bukanlah hal baru di China, yang menjunjung tinggi nilai memiliki anak laki-laki.

Banyak anak diculik di usia muda dan dijual ke keluarga lain.

Pada 2015, diperkirakan ada 20.000 anak diculik setiap tahun.




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x