Kompas TV internasional kompas dunia

Inggris Ternyata Sulit Kirim Pasukan untuk Membela Ukraina Jika Diserang Rusia

Kompas.tv - 19 Desember 2021, 09:54 WIB
inggris-ternyata-sulit-kirim-pasukan-untuk-membela-ukraina-jika-diserang-rusia
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace. (Sumber: ALEX BRANDON/AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

LONDON, KOMPAS.TV - Konflik antara Rusia dengan Ukraina makin memanas. Terkini, salah satu negara Eropa lainnya, Inggris ternyata akan sulit untuk mengirimkan pasukan untuk membela Ukraina jika diserang Rusia,

Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace.

Menurut Wallace, Ukraina bukanlah anggota NATO, sehingga akan sulit bagi siapa pun untuk mengirim pasukan ke Ukraina dan menantang Rusia.

“Kita tak perlu membohongi siapa pun. Ukraina pun menyadari hal itu,” ujar Wallace dilansir dari BBC, Sabtu (18/12/2021).

Baca Juga: Politikus India Dihujat gara-gara Bercanda soal Pemerkosaan

“Itu sababnya kami melakukan yang terbaik secara diplomatis untuk mengatakan kepada Putin untuk tak melakukan hal itu,” tambahnya.

Wallace pun menambahkan bahwa sanksi ekonomi yang berat adalah bentuk pencegahan yang paling mungkin.

Wallace sebelumnya mengatakan bahwa Inggris tetap bahu membahu dengan rakyat Ukraina dan bertekad mendukung mereka.

Pada awal pekan ini, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson memperingatkan Presiden Rusia, Vladimir Putin adanya konsekuensi signifikan dari aksi destabilisasi di kawasan itu.

Ukraina memiliki perbatasan baik dengan Uni Eropa (UE) dan Rusia, tetapi sebagai bekas negara Uni Sovyet, Ukraina memiliki hubungan sosial dan budaya dengan Rusia.

Rusia pun menuduh Ukraina telah melakukan provokasi atas ambisi mereka bergabung dengan NATO.

Selain itu, Rusia telah melakukan pemusatan ribuan tantara di dekat perbatasan sebelah timur Ukraina, yang membuat Barat memerintahkan Putin untuk mengurangi tensi eskalasi.

Baca Juga: Rezim Kim Jong-Un Selalu Perintahkan Eksekusi Mati Sadis, Pekerja dan Pelajar Dipaksa Menyaksikan

Moskow pun membantah rencana untuk menyerang Ukraina, dan meminta pembicaraan darurat dengan Amerika Serikat (AS).

Rusia pun telah mengumumkan permintaan kepada AS dan NATO, Jumat (17/12), sebagai upaya mengurangi tensi tinggi dengan Ukraina.

Termasuk di antaranya meminta negara yang bergabung dengan NATO setelah kejatuhan Uni Sovyet untuk tak mengirim pasukan dan tantara di wilayah yang dianggap sebagai ancaman bagi Rusia.

NATO juga harus meninggalkan rencana untuk Ukraina dan Georgia bergabung dengan aliansi Barat tersebut.



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x