Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Ancam AS jika Tolak Berikan Jaminan Tak akan Kerahkan Pasukan Bantu Ukraina

Kompas.tv - 11 Desember 2021, 02:25 WIB
rusia-ancam-as-jika-tolak-berikan-jaminan-tak-akan-kerahkan-pasukan-bantu-ukraina
Dua personel tentara Ukraina tampak memperkuat barikade pertahanan di garis depan di dekat kota Novoluhanske di wilayah Donetsk, Ukraina, dekat perbatasan Rusia, Kamis (9/12/2021). Seorang diplomat senior Rusia memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan NATO pada Jumat (10/12/2021) bahwa keamanan mereka terancam jika mereka ‘menorpedo’ pemberian jaminan militer tertentu bagi Rusia. (Sumber: AP Photo/Vitali Komar, File)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

MOSKOW, KOMPAS.TV – Seorang diplomat senior Rusia memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan NATO pada Jumat (10/12/2021), bahwa keamanan mereka terancam jika mereka ‘menorpedo’ pemberian jaminan militer tertentu bagi Rusia.

Melansir Associated Press, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendesak Barat untuk menyediakan jaminan yang akan menghalangi NATO melebarkan sayap atau mengerahkan pasukan dan persenjataan ke Ukraina. Putin membahas hal ini dalam panggilan video bersama Presiden AS Joe Biden pekan ini.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menyatakan, meski terlalu naif bila berharap jaminan keamanan itu segera terwujud, Moskow tetap berkomitmen menanti jaminan itu diberikan. 

Baca Juga: Ukraina Siap Perang Lawan Rusia, tapi Kekurangan Tentara dan Senjata

“Jika musuh-musuh kami di seberang sana – pertama dan terutama AS, tapi juga negara lain, sekutu AS – menolak, berupaya menghancurkan seluruhnya, mereka akan menghadapi memburuknya situasi keamanan mereka sendiri,” ancam Ryabkov.

Tensi antara Moskow dan Barat makin memburuk beberapa pekan terakhir, menyusul penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina. Banyak pihak mengkhawatirkan terjadinya kemungkinan serangan dari Rusia.

Pejabat Rusia telah berulang kali membantah rencana menyerang Ukraina, dan sebaliknya justru menuding Kiev telah membuat manuver tuduhan agresif palsu.

Baca Juga: Jerman Ancam Rusia: Bila Serang Ukraina, Harus Siap Bayar Harga Politik dan Ekonomi yang Tinggi

Ukraina bukanlah anggota NATO. Tapi, negara ini mendapat dukungan kuat dari aliansi militer sekutu.

Pada Jumat, Ryabkov menyatakan infrastruktur militer NATO kian mendekati Rusia, meskipun sudah diberi sejumlah peringatan.

Ryabkov mendesak NATO untuk mempertimbangkan secara serius proposal moratorium Rusia bahwa pengerahan rudal jarak pendek dan menengah di Eropa akan dianggap Moskow sebagai ‘jalan langsung mempercepat konfrontasi’.

“Sebelum terlambat, kita harus menghindari krisis rudal baru di Eropa,” ujar sang wakil menlu negeri beruang merah itu.

Baca Juga: Vladimir Putin Samakan Konflik di Perbatasan Ukraina dengan Genosida

Usai pembicaraannya dengan Putin, Biden mengumumkan akan melakukan pembicaraan antara AS, sekutu NATO, dan Rusia demi membahas sejumlah kekhawatiran keamanan Moskow. 


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x