Kompas TV internasional kompas dunia

Mampu Makan Terlalu Banyak, Pria Ini Masuk Daftar Hitam di Restoran All You Can Eat

Kompas.tv - 19 November 2021, 11:13 WIB
mampu-makan-terlalu-banyak-pria-ini-masuk-daftar-hitam-di-restoran-all-you-can-eat
Ilustrasi restoran. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

BEIJING, KOMPAS.TV - Seorang pria China mengungkapkan dirinya masuk daftar hitam restoran All You Can Eat karena mampu makan terlalu banyak.

Pria yang hanya diketahui sebagai Kang, merupakan seorang live-streamer makanan.

Ia mengatakan kepada Hunan TV, bahwa ia telah dilarang dan masuk daftar hitam dari Handadi Seafood BBQ Buffetr di Changsha, setelah makan banyak di restoran itu.

Dikutip dari BBC, ia mampu makan 1,5kg kaki babi pada kunjungan pertama, dan 3,5 hingga 4kg udang pada kunjungan lainnya.

Baca Juga: Petinggi Partai Komunis China Diduga Cabuli Petenis, Serena Williams: Kita Jangan Diam

Kang mengatakan pihak restoran telah melakukan diskriminasi terhadap semua orang yang bisa makan banyak.

“Saya bisa makan banyak. Apakah itu kesalahan?” tuturnya.

Ia mengungkapkan ia dirinya tak bisa menyisakan makanan.

Tetapi pemilik restoran mengatakan bahwa kedatangan Kang membuatnya menjadi merugi.

“Setiap kali ia datang, saya kehilangan beberapa ratus yuan. Ketika minuim susu kedelai, ia bisa minum 20 hingga 30 botol. Saat makan kaki babi, ia menghabiskan seluruh nampan,” ujarnya.

“Untuk udang, orang biasanya menggunakan penjepit untuk mengambilnya, sedangkan ia menggunakan nampan untuk mengambilnya,” kata sang pemilik.

Ia juga melarang semua live-streamer untuk makan di restorannya.

Cerita ini pun viral di media sosial, dan telah disaksikan lebih dari 250 juta orang di Weibo, dengan berbagai opini.

Baca Juga: Deforestasi Hutan Amazon di Brazil Melonjak, Terburuk dalam 15 Tahun Terakhir

Beberapa warganet mengatakan restoran seharusnya tidak menjadi All You Can Eat, jika tak mampu melakukannya.

Tetapi banyak juga yang mengasihani sang pemilik.

Pemerintah China tahun lalu mulai menindak influencer makanan, dan video semacam itu mungkin dilarang sama sekali di negara tersebut.

Hal itu terjadi setelah Presiden Xi Jinping meminta orang-orang untuk berjuang melawan limbah makanan di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kekurangan makanan.



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x