Kompas TV internasional kompas dunia

Armenia dan Azerbaijan Bertempur di Perbatasan, 8 Tentara Tewas

Kompas.tv - 17 November 2021, 19:44 WIB
armenia-dan-azerbaijan-bertempur-di-perbatasan-8-tentara-tewas
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan berziarah ke makam tentara yang gugur dalam perang Armenia lawan Azerbaijan memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh. Pada Selasa (16/11/2021), bentrokan antara tentara Armenia dan Azerbaijan pecah di perbatasan. (Sumber: Tigran Mehrabyan/PAN via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

YEREVAN, KOMPAS.TV - Bentrok bersenjata pecah di perbatasan Armenia-Azerbaijan pada Selasa (16/11/2021). Bentrok ini merupakan yang terparah sejak kedua negara mengakhiri perang enam pekan pada tahun lalu.

Azerbaijan berkonflik dengan Armenia karena persoalan wilayah Nagorno-Karabakh. Secara administratif, wilayah ini masuk Azerbaijan, tetapi dikontrol oleh separatis etnis Armenia yang didukung negara Armenia.

Kedua negara menghentikan baku tembak berkat intervensi Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.

Pada Rabu (17/11), masing-masing pihak merilis jumlah korban. Di pihak Azerbaijan, tujuh tentara tewas dan lebih dari 10 luka-luka.

Sementara itu, otoritas Armenia melaporkan satu tentara tewas. Sebanyak 13 tentara juga ditangkap Azerbaijan, lebih dari 24 tentara lain keberadaannya belum diketahui.

Baca Juga: PM Armenia Tuduh Azerbaijan Mencoba Menyusup ke Negaranya

Kementerian Pertahanan Armenia mengklaim, bentrokan ini terjadi karena militer Azerbaijan membuka tembakan ke arah garnisun Armenia.

Sebaliknya, Azerbaijan menuduh Armenia lah yang bersalah karena membuat “provokasi berskala besar”.

Pada Selasa (16/11) sore, baku tembak berhenti usai otoritas Rusia menelepon otoritas Azerbaijan dan Armenia. Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan sendiri mengaku telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang masalah di perbatasan.

Rusia sendiri berperan meredam konflik Azerbaijan-Armenia soal Nagorno-Karabakh. Pada November 2020, kedua negara menyepakati perjanjian damai melalui mediasi Moskow.

Azerbaijan menghendaki Nagorno-Karabakh menjadi wilayahnya secara de facto. Sejak perang separatis pada 1994, milisi Armenia yang dibeking Yerevan menguasai wilayah tersebut.

Baca Juga: Protes Pengakuan Genosida Armenia oleh AS, Turki Panggil Dubes AS

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x