Kompas TV internasional kompas dunia

Saling Lempar Kotoran Sapi di Festival Gorehabba India Berlangsung Sengit, Panas, dan Penuh Tawa

Kompas.tv - 7 November 2021, 20:12 WIB
saling-lempar-kotoran-sapi-di-festival-gorehabba-india-berlangsung-sengit-panas-dan-penuh-tawa
Kerumunan yang bergembira ria saling lempar dan saling timpuk segenggam kotoran sapi terjadi akhir pekan ini, Minggu, (07/11/2021) sebagai bagian dari upacara dan tradisi satu desa untuk menandai berakhirnya Diwali, festival Hindu terpenting di India, seperti dilansir Straits Times, Minggu, (07/11/2021). (Sumber: Radio France International)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

GUMATAPURA, KOMPAS.TV - Kerumunan yang bergembira ria saling lempar dan saling timpuk segenggam kotoran sapi terjadi akhir pekan ini, Minggu (07/11/2021), sebagai bagian dari upacara dan tradisi satu desa untuk menandai berakhirnya Diwali, festival Hindu terpenting di India, seperti dilansir Straits Times, Minggu (07/11/2021).

Mirip dengan "La Tomatina" Spanyol, perayaan eksentrik melemparkan tomat dari buah lokal, penduduk Gumatapura malah melemparkan gumpalan seukuran bola salju dari bahan baku yang lebih bersahaja namun bisa diingat selamanya bila timpukan itu terkena persis di muka, yaitu kotoran sapi. Ya betul, Anda tidak salah baca.

Festival Gorehabba dimulai saat warga sore hari mengumpulkan "amunisi" dari rumah pemilik sapi di desa, di perbatasan negara bagian Karnataka dan Tamil Nadu.

Kotoran sapi itu dibawa ke kuil setempat dengan troli traktor, sebelum seorang pendeta melakukan ritual pemberkatan.

Setelah itu, kotoran dibuang di tempat terbuka, sementara laki-laki dan anak laki-laki berebut membuat bola seukuran genggaman untuk jadi senjata mereka pada pertempuran yang menghadang di depan mata.

Baca Juga: Kotoran Sapi Kering Ada di Bagasi Penumpang India di Bandara, Bea Cukai AS Termenung Lalu Musnahkan

Festival Gorehabba dimulai saat warga sore hari mengumpulkan amunisi kotoran sapi dari rumah pemilik sapi di desa, di perbatasan negara bagian Karnataka dan Tamil Nadu. (Sumber: Al Arabiya)

Orang-orang berduyun-duyun ke Gumatapura setiap tahun dari penjuru India, dan bagi mereka yang hadir, pertempuran yang kacau balau dan sengit itu sama menyenangkannya dengan manfaat kesehatan yang dirasakan, menurut keyakinan mereka.

"Jika mereka memiliki penyakit, itu akan sembuh," kata Mahesh, seorang petani yang ada festival tersebut hari Sabtu (06/11/2021).

Beberapa orang Hindu percaya sapi dan segala sesuatu yang dihasilkan sapi adalah suci dan menyucikan, termasuk kotorannya, baik air seni maupun fesesnya. 

Perdana Menteri Narendra Modi, seorang nasionalis Hindu, mendorong perlindungan yang lebih besar terhadap hewan-hewan tersebut, dan banyak negara bagian India telah melarang penyembelihan sapi untuk diambil dagingnya.

Anggota partai Perdana Menteri Modi menggembar-gemborkan penggunaan urine sapi untuk mencegah dan menyembuhkan Covid-19 dan penyakit lainnya.

Pemerintahan Modi juga ingin mendorong produksi pasta gigi, sampo, dan obat nyamuk dari kotoran sapi.

 



Sumber : Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x