Kompas TV internasional kompas dunia

Pengakuan Pelaku Penyerangan Berkostum Joker di Jepang: Minta Diberi Hukuman Mati

Kompas.tv - 1 November 2021, 16:35 WIB
pengakuan-pelaku-penyerangan-berkostum-joker-di-jepang-minta-diberi-hukuman-mati
Pria berpenampilan seperti Joker yang diduga sebagai pelaku penyerangan di atas kereta di Tokyo, Jepang, Minggu (31/10/2021). (Sumber: Tangkapan layar video dari akun Twitter @takahashi9811)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Iman Firdaus

TOKYO, KOMPAS.TV - Kepolisian telah memeriksa laki-laki berkostum karakter joker yang melakukan penyerangan di stasiun kereta Tokyo, Jepang pada Minggu (31/10/2021) malam.

Pelaku diketahui menikam dan menyiramkan cairan asam pada belasan orang. Polisi Jepang menyebut, pelaku menyatakan kekagumannya pada penjahat dalam komik Batman yang terkenal itu.

Melansir South China Morning Post, laki-laki berusia 24 tahun itu juga mengaku sengaja ingin membunuh dan meminta hukuman mati.

Insiden penyerangan itu memicu kepanikan dan kekacauan di negara di mana kejahatan kekerasan jarang terjadi.

Baca Juga: Puluhan “Kapal Perang Hantu” dari Perang Dunia Ke-II Muncul dari Dasar Laut, Ini Sebabnya

Tayangan stasiun televisi lokal menunjukkan penumpang lain ketakutan berlari dalam gerbong kereta berusaha melarikan diri dari pelaku.

Seorang penumpang laki-laki berusia 70-an berada dalam kondisi kritis setelah ditikam di dada.

Serangan itu terjadi saat masyarakat datang ke pusat kota untuk menghadiri perayaan Halloween.

"Dengan pisau yang dibawanya, pria itu menikam sisi kanan dada seorang penumpang pria berusia 70-an yang duduk di kereta, tetapi tidak dapat mencapai tujuannya [membunuh]," kata juru bicara kepolisian Tokyo, dikutip dari South China Morning Post.

Sebelum serangan hari Minggu, tersangka dilaporkan berjalan di sekitar distrik Shibuya Tokyo dengan kostum Halloween. 

“Awalnya, saya pikir itu berhubungan dengan Halloween. Tetapi saya bergegas pergi, ketika seorang pria membawa pisau panjang masuk. Saya sangat beruntung tidak terluka,” tutur seorang saksi kepada NHK.

Sementara, saksi lainnya mengatakan pelaku melakukan penyerangan tanpa menunjukkan emosi apa pun.

"Dia memegang pisau dan mulai menyebarkan cairan asam. Dia melakukan tindakan ini tanpa menunjukkan emosi apa pun, hanya secara mekanis,” ujar saksi kedua.

Korban lain dalam insiden itu berusia antara remaja hingga 60-an. Selain lansia yang terluka parah, 16 korban lainnya mengalami luka ringan.



Sumber : Kompas TV/South China Morning Post


BERITA LAINNYA



Close Ads x