Kompas TV internasional kompas dunia

Selandia Baru Ternyata Punya Penyihir Resmi Selama 23 Tahun, Digaji Rp160 Juta

Kompas.tv - 18 Oktober 2021, 08:09 WIB
selandia-baru-ternyata-punya-penyihir-resmi-selama-23-tahun-digaji-rp160-juta
Ian Brackenbury Channell, penyihir resmi Selandia Baru yang baru dipecat setelah 23 tahun bertugas. (Sumber: imageBROKER/Alamy Via The Guardian)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

CHRISTCHURCH, KOMPAS.TV - Selandia Baru ternyata memiliki seorang penyihir resmi yang sudah bekerja selama 23 tahun.

Ian Brackenbury Channell, 88 tahun, bekerja sebagai penyihir resmi di Kota Christchurch.

Ian digaji sebesar 16.000 dolar Selandia Baru tau setara Rp160 juta per tahun.

Sebagai penyihir resmi, Ian menampilkan aksi-aksi sihir dan pelayanan sihir lainnya.

Baca Juga: Mantan Presiden AS Bill Clinton Akhirnya Keluar dari Rumah Sakit, Pemulihan di Rumah

Namun, karier Ian sebagai penyihir resmi dipastikan bakal berakhir.

Ia dipecat dari jabatannya, setelah kontraknya tak diperpanjang oleh pihak kota.

Seperti dikutip dari BBC, Sabtu (16/10/2021) pihak Christchurch dikabarkan ingin menuju arah yang lebih modern beragam.

Meski begitu, hingga saat ini Christchurch dipercaya sebagai satu-satunya kota di dunia yang menggaji seseorang sebagai penyihir resmi.

Ian, yang lahir di Inggris, memulai aksi sebagai penyihir dan hiburan di area publik tak lama setelah tiba di Selandia Baru pada 1976.

Baca Juga: Tak Akui Kepemimpinan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, Dubes Prancis Diusir

Awalnya, dewan kota berusaha menghentikannya, namun timbul pertentangan di publik.

Kemudian Perdana Menteri Selandia Baru saat itu, Mike Moore memintanya secara resmi menjadi Dewan Penyihir Selandia Baru.

Ian sendiri menjadi salah satu daya tarik dari orang-orang yang mendatangi Christchurch.

Ia menampilkan tarian pemanggil hujan di Selandia Baru dan Australia saat kekeringan.

Ia bahkan berada dalam daftar Ulang Tahun Ratu Inggris pada 2009.

Pria tersebut juga memiliki peranan penting saat demonstrasi terkait penghancuran gedung warisan budaya penting setelah gempa bumi Canterbury 2011, yang berdampak pada Christchurch.

Baca Juga: Korban Tewas Banjir Bandang dan Longsor di Kerala India Jadi 25, Ratusan Masih Hilang

Meski begitu, sang penyihir juga mendapatkan sejumlah kritikan, khususnya terkait komentar mengenai perempuan yang dibuatnya di masa lalu.

Pihak Dewan Kota pun mengirimkan surat kepada Ian untuk berterima kasih atas layanannya kepada Christchurch.

Juru Bicara Dewan Kota menegaskan bahwa mengakhiri ini adalah keputusan sulit.

Namun, Ian selamanya akan menjadi bagian dari sejarah kota tersebut.




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x