Kompas TV internasional kompas dunia

Serangan Bom Terhadap Konvoi Gubernur Aden dan Menteri Pertanian Yaman Tewaskan 6 Orang

Kompas.tv - 11 Oktober 2021, 01:05 WIB
serangan-bom-terhadap-konvoi-gubernur-aden-dan-menteri-pertanian-yaman-tewaskan-6-orang
Personel keamanan berdiri di tengah puing-puing kendaraan yang rusak di lokasi serangan bom mobil mematikan yang menargetkan dua pejabat senior pemerintah di kota pelabuhan Aden, Yaman, Minggu, 10 Oktober 2021. (Sumber: AP Photo/Wael Qubady)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

SANAA, KOMPAS.TV - Serangan bom terhadap konvoi kendaraan, menewaskan setidaknya enam orang pada hari Minggu (10/10/2021).

Mengutip Menteri Penerangan Yaman Moammar al-Iryani, Associated Press melaporkan, target serangan yang terjadi di distrik Tawahi kota Aden itu adalah Menteri Pertanian Salem al-Socotrai dan Gubernur Aden Ahmed Lamlas. Keduanya dilaporkan lolos dan selamat. 

Ledakan itu dilaporkan menewaskan sedikitnya enam orang anggota rombongan gubernur Lamlas dan melukai sedikitnya tujuh orang lainnya yang sedang melintas, kata al-Iryani. Para korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Menurut pejabat keamanan, ledakan itu merusak beberapa bangunan di daerah itu, dan dengan cepat ditutup oleh pasukan keamanan.

Perdana Menteri Maeen Abdulmalik Saeed menyebut ledakan itu sebagai "serangan teroris" dan memerintahkan penyelidikan.

Baca Juga: Penampakan Sumur Neraka yang Disebut Penjara Jin di Yaman

Aparat keamanan dan penyelidik berdiri di sekeliling bangkai mobil yang hancur akibat serangan bom di Aden, Yaman, yang menargetkan gubernur kota Aden dan menteri pertanian Yaman (Sumber: AP Photo/Wael Qubady)

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Beberapa tahun terakhir Aden diguncang berbagai ledakan dan serangan, yang diduga dilakukan oleh afiliasi lokal al-Qaida dan kelompok Negara Islam.

Aden saat ini adalah pusat pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi yang diakui secara internasional sejak pemberontak Houthi yang didukung Iran mengambil alih ibu kota, Sanaa, yang kemudian memicu perang saudara Yaman.

Presiden Yaman kemudian melarikan diri ke Aden lalu ke Arab Saudi, yang kemudian memimpin koalisi militer pada tahun berikutnya untuk mencoba mengembalikan Hadi ke tampuk kekuasaan dan memberikan dukungannya di belakang pemerintahan Hadi yang diakui secara internasional.

 

 

 

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x