Kompas TV internasional kompas dunia

Krisis BBM Inggris Makin Parah, 90 Persen SPBU di Beberapa Wilayah Kehabisan Stok

Kompas.tv - 28 September 2021, 00:05 WIB
krisis-bbm-inggris-makin-parah-90-persen-spbu-di-beberapa-wilayah-kehabisan-stok
Asosiasi Pengecer BBM Inggris mengatakan 90 persen SPBU Mereka di seluruh negeri sudah kehabisan stok BBM karena kelangkaan sopir truk tangki yang sebagian besar bukan warga Inggris. (Sumber: Phil Noble/RT via Reuters)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Polisi dipanggil ke salah satu pom bensin London pada hari Minggu setelah bentrokan pecah. Polisi mengatakan seorang pria ditangkap karena dicurigai melakukan penyerangan.

BP, yang mengoperasikan 1.200 SPBU di Inggris mengatakan hampir sepertiga SPBU miliknya kehabisan bahan bakar pada hari Minggu.

Industri pengangkutan mengatakan Inggris kekurangan puluhan ribu pengemudi truk, karena kerunyaman yang sempurna, termasuk akibat pandemi Covid-19, tenaga kerja yang menua, dan eksodus pekerja asing setelah Inggris keluar dari Uni Eropa tahun lalu atau Brexit.

Mengomentari masalah pompa bensin di Inggris, Menteri Prancis Urusan Eropa Clément Beaune mengatakan, masalah itu mencerminkan "penipuan intelektual" dari Brexit.

Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Jerman, juga mengalami kekurangan sopir truk.

Masalahnya terutama terlihat di Inggris, di mana kekurangan sopir truk berkontribusi pada kosongnya rak-rak supermarket dan pompa bensin yang tutup.

Setelah tekanan meningkat berminggu-minggu pemerintah Konservatif Inggris mengumumkan pada hari Sabtu mereka akan mengeluarkan ribuan visa darurat bagi pengemudi truk asing untuk membantu mencegah Natal tanpa kalkun atau mainan bagi banyak keluarga Inggris.

Pemerintah Inggris mengumumkan akan menerbitkan 5.000 visa jangka waktu tiga bulan untuk pengemudi truk mulai bulan Oktober, dan 5.500 visa tambahan untuk pekerja sektor unggas.

Kelompok industri menyambut baik rencana penerbitan visa yang baru, meskipun Konsorsium Ritel Inggris mengatakan itu "terlalu sedikit, dan sudah terlambat".

Ruby McGregor-Smith, presiden Konfederasi Industri Inggris, mengatakan pengumuman itu "setara dengan melemparkan setetes air ke api unggun".

 




Sumber : Kompas TV/Straits Times/Bloomberg


BERITA LAINNYA



Close Ads x