Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Inginkan Hubungan Diplomatik dan Perdagangan dengan Semua Negara

Kompas.tv - 23 Agustus 2021, 00:20 WIB
taliban-inginkan-hubungan-diplomatik-dan-perdagangan-dengan-semua-negara
Deputi Urusan Politik Kelompok Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, hari Sabtu (21/08/2021) mengatakan kelompoknya bermaksud menjalin hubungan baik dengan semua negara di dunia, serta menyangkal laporan bahwa mereka tidak menginginkan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat. (Sumber: Karim Jaafar/Asia Times via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Sementara, warga di Afghanistan, pemberi bantuan internasional, dan kelompok advokasi, melaporkan adanya reaksi keras dari pihak Taliban terhadap protes dan unjuk rasa.

Pihak Taliban juga melakukan penangkapan terhadap pihak-pihak yang sebelumnya memegang posisi di pemerintahan Afghanistan, mereka yang mengkritik Taliban, dan mereka yang pernah bekerja untuk pasukan pimpinan AS.

"Kami sudah mendengar beberapa kasus kekejaman dan kejahatan terhadap warga sipil," kata pejabat Taliban itu.

"Jika (anggota Taliban) melakukan masalah hukum dan ketertiban ini, mereka akan diselidiki," katanya.

Pejabat PBB memperingatkan Jumat lalu situasi di Afghanistan tetap sangat cair, sambil menambahkan respons dan bantuan kemanusiaan sangat dibutuhkan di Afghanistan.

Shabia Mantoo, juru bicara Badan Pengungsi PBB, pada konferensi pers di Jenewa mengatakan, sementara pertempuran yang meluas telah berkurang sejak pengambilalihan negara oleh Taliban Minggu lalu. Sementara, dampak penuh dari situasi yang berkembang belum jelas.

Sebagian besar warga Afghanistan tidak dapat meninggalkan negara itu melalui jalur reguler, kata Mantoo, seraya menambahkan bahwa sekitar 200 petugas dari Badan Pengungsi PBB, baik nasional maupun internasional, tetap berada di Afghanistan.

Baca Juga: Presiden Biden: Kami Akan Lakukan Apa Pun untuk Evakuasi Warga Amerika

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat menyampaikan ancamannya terkait evakuasi AS dari bandara internasional Kabul, Afghanistan, dalam pidato di Gedung Putih, Washington, AS, Senin (16/8/2021). (Sumber: US Network Pool via AP)

Presiden Amerika Serikat Joe Biden Jumat kemarin kembali membela cara pemerintahannya menangani penarikan diri dari Afghanistan, serta menyangkal adanya sekutu Amerika yang mempertanyakan kredibilitas negara itu atas evakuasi yang sedang berlangsung.

"Ini adalah salah satu pengangkutan udara terbesar dan tersulit dalam sejarah, dan satu-satunya negara di dunia yang mampu memproyeksikan kekuatan sebesar ini di belahan dunia yang jauh dengan tingkat presisi ini adalah Amerika Serikat," kata Biden dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih.

Biden mengatakan, dia tidak melihat ada pertanyaan dari sekutu di seluruh dunia tentang kredibilitas pemerintahannya.

"Semua sekutu kami telah setuju dengan itu. Setiap orang dari mereka tahu dan setuju dengan keputusan yang saya buat untuk mengakhiri, bersama-sama mengakhiri, keterlibatan kami di Afghanistan," kata Biden yang tampil bersama Wakil Presiden Kamala Harris, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Jumat lalu, Inggris akan bekerja dengan Taliban "jika perlu", karena kelompok itu telah mendapatkan kembali kendali atas Afghanistan. 

 

 



Sumber : Xinhua/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x