Kompas TV internasional kompas dunia

Jemaah Afghanistan Salat Id di Tengah Serangan Roket Dekat Istana Kepresidenan

Kompas.tv - 20 Juli 2021, 15:48 WIB
jemaah-afghanistan-salat-id-di-tengah-serangan-roket-dekat-istana-kepresidenan
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani saat berpidato usai Salat Id pada Hari Raya Iduladha 1442 H, Selasa (20/7/2021). (Sumber: TOLOnews.com)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Purwanto

KABUL, KOMPAS.TV - Tiga roket mendarat di dekat Istana Kepresidenan Afghanistan, Kabul saat Salat Id di Hari Raya Iduladha pada Selasa (20/7/2021). Jemaah Salat Id itu termasuk Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani dan sejumlah politisi serta pejabat.

Belum diketahui siapa pelaku yang meluncurkan roket ke arah Istana Kepresidenan Afghanistan itu.

Melansir media lokal TOLOnews.com, otoritas setempat memperkirakan pelaku meluncurkan roket dari area Parwan-e-Se di Distrik 18 daerah utara Kota Kabul.

Baca Juga: Taliban Tawarkan Gencatan Senjata Tiga Bulan ke Pemerintah Afghanistan, Tapi Syaratnya Berat

Dua roket mendarat di area Bagh-e-Ali Mardan, Chaman-e-Hozori dan area Manabe Bashari. Ketiga area itu terletak berdekatan dengan Istanan Kepresidenan Afghanistan.

Sejauh ini, tak ada korban jiwa akibat serangan roket itu. Jemaah di Istana Kepresidenan juga terus melanjutkan Salat Id di tengah suara dentuman berkali-kali.

Dalam pidato usai serangan itu, Ashraf Ghani mengecam Taliban karena “tak memiliki keinginan” untuk berdamai.

Ia mengaku mendapat kabar pemimpin upaya rekonsiliasi Afghanistan, Abdullah Abdullah mengenai keengganan Taliban berdamai.

“Kami mengirim delegasi untuk memberikan ultimatum dan menunjukkan bahwa kami memiliki keinginan untuk berdamai dan kami bersedia berkorban untuk itu. Namun, mereka (Taliban) tak memiliki keinginan untuk berdamai dan kami harus membuat keputusan berdasarkan hal itu,” ujar Ghani.

Presiden Ghani mengatakan, pihaknya telah menyiapkan “rencana taktis dan mendesak” untuk menghadapi konflik dengan Taliban.

Baca Juga: Taliban Bantah Eksekusi Mati 22 Tentara Afghanistan Meski Ada Rekaman Video dan Menyebutnya Palsu

“Rencananya telah siap dijalankan. Rencana itu terdiri dari 2 prioritas keamanan,” kata Ghani.

Setelah 20 tahun, pasukan Amerika Serikat akhirnya meninggalkan Afghanistan yang mengalami perang berkepanjangan.

Namun, pasukan Taliban terus melancarkan serangan ke sepenjuru Afghanistan. Melansir Aljazeera, Taliban tak mengumumkan gencatan senjata jelang Hari Raya Iduladha, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Pada Senin (19/7/2021), 15 utusan diplomatik dan perwakilan NATO mendesak Taliban agar menghentikan serangan.

Desakan ini muncul setelah pemerintah Afghanistan dan Taliban gagal mencapai kesepakatan genjatan senjata di Doha, Qatar.

Selama berbulan-bulan, kedua belah pihak terus gagal menghasilkan kesepakatan dalam berbagai pertemuan membahas rekonsiliasi di Qatar.

Baca Juga: Protes Penculikan Putri Dubes, Afghanistan Tarik Diplomat, Mendagri Pakistan Tuduh India Pelakunya

Terakhir, pada Minggu (18/7/2021) baik pemerintah Afghanistan maupuan Taliban sepakat akan membahas “solusi yang adil” dalam pertemuan selanjutnya pekan ini.

Sepanjang pekan lalu, pimpinan tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada mengatakan sangat mendukung kesepakatan politik terbentuk. 

Meski begitu, pasukan Taliban terus melancarkan serangan dan merebut beberapa distrik dan daerah perbatasan Afghanistan.



Sumber : Kompas TV/Al Jazeera/TOLO News


BERITA LAINNYA



Close Ads x