Kompas TV internasional kompas dunia

Jamaah Haji Tiba di Muzdalifah, di Tengah Penjagaan dan Prosedur Kesehatan Ketat

Kompas.tv - 20 Juli 2021, 07:45 WIB
jamaah-haji-tiba-di-muzdalifah-di-tengah-penjagaan-dan-prosedur-kesehatan-ketat
Jumrah aqabah, atau melempar batu di Jamarat pada ibadah haji tahun 2020 (Sumber: Arab News)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

Sheikh Bandar Baleela, imam shalat dzuhur di Masjid Namirah, memfokuskan khotbah Arafah-nya untuk mendesak umat Islam untuk berbuat baik kepada semua makhluk, termasuk hewan dan benda mati.

Baleela menambahkan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammad bin Salman sangat ingin membuat musim haji ini aman dan tenteram.

Baca Juga: Kisah Cinta 1.300 Tahun dari Kota Pelabuhan Jeddah, Gerbang Haji Puluhan Generasi dari Penjuru Bumi

Rasha Musbah, pelatih mengemudi asal Mesir di Universitas Putri Nourah binti Abdulrahman di Riyadh mengatakan, beruntung bisa ikut haji tahun ini. (Sumber: Arab News)

Shahid Nazir Gill, seorang jamaah haji asal Kanada yang tinggal dan bekerja di Yanbu, mengatakan keramahan dan dukungan yang disediakan bagi jamaah sangat luar biasa.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Saudi atas semua yang mereka lakukan untuk kami. Upaya mereka, terutama selama pandemi, sangat saya hargai,” kata Gill kepada Arab News.

Rasha Musbah, seorang instruktur mengemudi Mesir di Universitas Putri Nourah bin Abdulrahman di Riyadh, mengatakan dia beruntung bisa ikut haji tahun ini.

“Layanannya luar biasa,” katanya kepada Arab News. “Organisasi, kebersihan, dan semua layanan lainnya berada di level tinggi.

Semua orang di sini sangat membantu, mulai dari petugas keamanan hingga petugas kebersihan.”

Dia menambahkan jamaah haji mematuhi langkah-langkah kesehatan dan menyatakan harapan agar pandemi segera berakhir.

Tapi ada juga perasaan campur aduk tentang haji tahun ini.

“Ketika suami saya dan saya pertama kali mendaftar, kami bukan di antara kelompok pertama yang disetujui,” kata Dr. Nahla Mohammed Abdullah, ahli anestesi Mesir dan dokter perawatan intensif di rumah sakit Spesialis King Abdul Aziz di Taif, kepada Arab News. “Kami sedih mengetahui itu.”

Sementara dia menerima pesan dua hari kemudian yang mengonfirmasi permintaan hajinya disetujui, sayangnya permintaan suaminya ditolak.

Baca Juga: Air Mata Bahagia Tumpah Ketika Sekeluarga Terpilih Menunaikan Ibadah Haji

Nahla Mohammed Abdullah, seorang ahli anestesi Mesir dan dokter perawatan intensif di rumah sakit Spesialis King Abdul Aziz di Taif. (Sumber: Arab News)

Sebelumnya, jemaah haji berbondong-bondong ke Gunung Arafat Senin dini hari setelah berkumpul di Mina untuk Tarwiyah di hari kedelapan Dul Hijjah.

Di masjid Namirah, shalat Dhuhur dan Ashar lalu menghadiri khotbah haji, mengikuti jejak Rasulullah Muhammad SAW, yang menyampaikan khotbah terakhirnya pada tanggal sembilan bulan yang sama 10 tahun setelah hijrah dari Makkah ke Madinah.

Mina, 7 km timur laut Masjidil Haram di Makkah, adalah situs kota tenda terbesar di dunia, menampung sekitar 2,5 juta jamaah haji. Namun, Arab Saudi sedang berupaya meningkatkan jumlah jamaah haji yang dapat ditampung Mina, Muzdalifah dan Arafat, di bawah rencana reformasi Visi 2030 negara itu.




Sumber : Kompas TV/Arab News


BERITA LAINNYA



Close Ads x