Kompas TV internasional kompas dunia

Terinfeksi Dua Varian Covid-19 di Waktu yang Sama, Perempuan 90 Tahun Meninggal

Kompas.tv - 11 Juli 2021, 11:57 WIB
terinfeksi-dua-varian-covid-19-di-waktu-yang-sama-perempuan-90-tahun-meninggal
Ilustrasi virus corona (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

BRUSSEL, KOMPAS.TV - Para ahli mengungkapkan sangat mungkin untuk terinfeksi dua varian Covid-19 pada waktu yang bersamaan.

Hal itu diungkapkan setelah seorang perempuan 90 tahun meninggal setelah terinfeksi dua varian yang berbeda.

Perempuan yang meninggal di Belgia pada Maret 2021 itu terinfeksi dengan Covid tipe Alpha dan Beta yang teridentifikasi di Inggris dan Afrka Selatan.

Perempuan tersebut memang belum divaksinasi saat meninggal.

Baca Juga: Patung Jenderal Pro-Perbudakan AS yang Menyebabkan Unjuk Rasa Berujung Kematian Akhirnya Diturunkan

Para dokter yang memeriksanya menduga ia terinfeksi dari dua orang yang berbeda.

Mereka percaya ini adalah kasus pertama dari jenisnya, dan meski jarang, kasus yang sama bisa terjadi lagi.

Dikutip dari BBC, kasus dari perempuan tersebut saat ini tengah dibicarakan di Kongres Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular Eropa.

Pada Januari 2021, ilmuwan dari Brasil melaproakan dua orang yang sama terinfesi dua tipe Covid-19, dan salah satunya diyakini varian Gamma.

Sementara itu di Portugal, seorang remaja 17 tahun menderita tipe Covid-19 kedua, saat dalam masa penyembuhan dari tipe yang berbeda.

Sementara perempuan 90 tahun yang meninggal tersebut, terinfeksi dua varian baru virus Corona yang oleh para ahli dianggap sangat mengkhawatirkan.

Baca Juga: Warga Bangkok Antre Semalaman Demi Tes Swab Corona Gratis

Perempuan tersebut dibawa ke rumah sakit setelah sempat pingsan, dan kemudian mengalami symptom kesulitan bernapas yang parah.

Dari sampel tes laboratorium, ia dipastikan menderita Covid-19 dari dua versi virus yang sudah bermutasi.

“Kedua varian tersebut bersirkulasi di Belgia sepanjang waktu, jadi kemudian perempuan itu terinfeksi dua virus dari dua orang yang berbeda,” tutur Pemimpin Penelitian rumah sakit OLV di Aalst, Dr Anne Vankeerberghen.

“Sayangnya, kami tak tahu bagaimana ia terinfeksi. Ia adalah perempuan yang tinggal sendiri, tetapi ia banyak mendapat pertolongan dari semua orang yang peduli dengannya,” tambahnya.

Baca Juga: Virus Zika Terdeteksi di India, Salah Satu Penderitanya Perempuan Hamil

Vankeerberghen mengungkapkan dirinya juga masih belum bisa mengatakan, apakah infeksi dari dua varian tersebut juga memainkan peran dalam perburukan cepat perempuan itu.

Virus Corona terus berevolusi dan bermutasi saat mereka bereplikasi. Mereka terus menciptakan versi atau varian baru.

Saat ini varian delta tengah menjadi yang paling mewabah di Inggris.

Meski begitu para ahli menyakini vaksin yang ada sekarang cukup bagus untuk memberikan perlindungan dari virus-virus tersebut.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x