Kompas TV internasional kompas dunia

Kecam Pembunuhan Presiden Haiti, Para Pemimpin Dunia Serukan Ketenangan dan Persatuan

Kompas.tv - 8 Juli 2021, 03:54 WIB
kecam-pembunuhan-presiden-haiti-para-pemimpin-dunia-serukan-ketenangan-dan-persatuan
Presiden Haiti, Jovenel Moïse yang tewas ditembak di rumahnya dalam serangan pada Selasa (6/7/2021) malam. (Sumber: AP Photo/Richard Drew)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Fadhilah

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell memperingatkan dalam Twitternya bahwa kejahatan ini membawa risiko ketidakstabilan dan lingkaran kekerasan.

Sementara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mencuitkan, pembunuhan tersebut adalah tindakan menjijikkan. "Ini adalah tindakan menjijikkan dan saya menyerukan ketenangan pada saat ini," katanya.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengutuk pembunuhan itu. “Saya menyerukan persatuan politik untuk keluar dari trauma mengerikan yang dialami negara ini,” ujar Sanchez dalam kunjungannya ke Latvia.

Baca Juga: Musim Kudeta, Presiden Haiti Tangkap 20 Orang yang Dituduh Akan Gulingkan Kekuasaannya

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan, ia terkejut dengan aksi pembunuhan itu dan mendesak agar semua pihak yang terlibat dalam kehidupan politik Haiti untuk “menunjukkan ketenangan dan menahan diri.”

Dalam pernyataan tertulis, Le Drian juga memperingatkan warga negara Prancis di Haiti agar berhati-hati.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen juga menyampaikan ucapan duka cita melalui Twitter.

“Kami berharap ibu negara segera pulih, dan berdiri bersama sekutu kami Haiti pada saat yang sulilt ini,” tulis Tsai.

Haiti adalah satu dari segelintir negara yang mempertahankan hubungan diplomatiknya dengan Taiwan, yang diklaim China sebagai miliknya.

Marlene Bastien, Direktur Eksekutif Gerakan Jaringan Aksi Keluarga (FANM), kelompok yang mendampingi warga Haiti yang tergabung dalam komunitas Haiti Kecil di Miami, menyatakan, “Beberapa hari ke depan akan kacau dan penuh perselisihan” ketika pendukung dan penentang pemerintahan saling berebut kekuasaan.

“Pasti akan ada krisis konstitusional dan kekosongan politik saat ini,” ujarnya cemas. “Orang-orang khawatir akan esok hari," imbuhnya.

Di Boston, yang memiliki salah satu komunitas Haiti terbesar di AS, seorang pastor yang memimpin kelompok advokasi Haiti, Dieufort Fleurissaint (59), mengkhawatirkan aksi pembalasan dan kerusuhan lebih lanjut.

“Membunuh seorang presiden di rumahnya hanya menunjukkan tingkat ketidakamanan di negara dan tak seorang pun dikecualikan dari kekerasan seperti ini,” ujar Fleurissaint yang telah tinggal di AS sejak usia 18 tahun. “Ini sungguh tak bisa diterima.”




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x