QUETTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 70 tentara paramiliter di provinsi Balochistan, Pakistan tak digaji karena menolak disuntik vaksin Covid-19.
Petugas terkait menjelaskan puluhan tentara tersebut mendapatkan skors setelah berulang kali diberikan peringatan tertulis dan permintaan lisan untuk melakukan vaksinasi.
"Mereka juga tak akan mendapatkan gajinya," tambah Habib Ahmed Bangalzai, petugas senior, kepada AFP dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Panglima TNI Targetkan Vaksinasi 165.000 Warga DKI Jakarta Setiap Hari
Padahal pasukan paramiliter yang berasal dari Balochistan Leviesitu memiliki kontak langsung dengan masyarakat karena membantu pihak kepolisian.
Wali Breach, pejabat senior dalam pemerintahan membenarkan hukuman itu sebagai langkah pemerintah nasional agar seluruh pegawai melakukan vaksinasi.
Pada Kamis (01/07/2021) kemarin, Otoritas Balochistan resmi menerapkan larangan memasuki kantor pemerintah, taman umum, pusat perbelanjaan, dan transportasi publik bagi orang yang belum mendapatkan vaksin.
Baca Juga: Ini Cara Download Sertifikat Vaksinasi Covid-19 dengan Format Baru
Pakistan diketahui telah meningkatkan peluncuran vaksinasi dengan lebih dari 350 ribu dosis vaksin diberikan tiap harinya.
Laporan vaksinasi menyebutkan hampir 16 juta dosis telah diberikan. Namun, kekhawatiran masyarakat perihal efek samping memicu keresahan.
Informasi yang salah tentang efek vaksinasi dapat menyebabkan kemandulan atau kematian dalam waktu dua tahun membuat masyarakat ragu.
Sementara itu di Islamabad, ibu kota Pakistan, warga yang ingin bekerja di luar negeri memprotes kurangnya stok vaksin AstraZeneca dan Pfizer.
Pasalnya untuk memasuki sebagian besar negara Teluk orang tersebut haruslah sudah mendapatkan injeksi vaksin.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.