Kompas TV internasional kompas dunia

Patung Ratu Elizabeth dan Victoria di Kanada Dirusak, Buntut Penemuan Ratusan Jasad Anak Pribumi

Kompas.tv - 3 Juli 2021, 11:34 WIB
patung-ratu-elizabeth-dan-victoria-di-kanada-dirusak-buntut-penemuan-ratusan-jasad-anak-pribumi
Patung Ratu Elizabeth II dan Ratu Victoria di Winnipeg, Kanada, Kamis (1/7/2021) dijatuhkan oleh demonstrasi setelah ditemukan ratusan jasad anak-anak pribumi. (Sumber: Kelly Geraldine Malone/The Canadian Press via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

WINNIPEG. KOMPAS.TV - Demonstran di Kanada merusak patung dua Ratu Inggris, Ratu Elizabeth II dan Ratu Victoria lalu menggulingkannya.

Perusakan dan penggulingan tersebut terjadi pada saat Hari Raya Kanada, Kamis (1/7/2021) di Provinsi Manitoba, Winnipeg.

Hal itu dilakukan para demonstran sebagai bentuk kemarahan setelah ditemukannya ratusan jasad anak-anak pribumi.

Jasa-jasad tersebut ditemukan di sejumlah makam tak bertanda di bekas sekolah untuk anak-anak pribumi.

Baca Juga: Hari Kanada Berubah Menjadi Hari Refleksi di Berbagai Kota, Menyusul Temuan Terbaru Makam Anak-Anak

Kanada merupakan bekas jajahan Inggris, dan hingga kini Ratu Inggris masih menjadi pemimpin negara Amerika Utara tersebut.

Hal itu yang membuat pemerintah Inggris juga dianggap bertanggung jawab atas kematian yang menimpa anak-anak suku pribumi tersebut.

Seperti dikutip Al-Jazeera, para demonstran sempat berteriak, “tak ada kehormatan pada genosida”, sebelum kemudian menggulingkannya.

Penemuan ratusan jasad anak-anak pribumi, membuat banyak kota di Kanada membatalkan berbagai acara perayaan mereka.

Demonstrasi untuk memberikan dukungan kepada komunitas pribumi pun diadakan di sejumlah kota di Kanada.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengungkapkan saat ini waktu bagi mereka untuk melaukan refleksi diri.

Baca Juga: Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Dekat Bekas Sekolah Anak Suku Pribumi di Kanada

Nyaris sekitar 1.000 kuburan tak bertanda ditemukan di bekas sekolah pribumi di British Columbia dan Saskatchewan.

Sekolah-sekolah tersebut kebanyakan dijalankan oleh Gereja Katolik dan didanai oleh pemerintah.

Selama 165 tahun hingga 1996, sekolah-sekolah tersebut memaksa anak-anak suku pribumi dipisahkan dari keluarganya.

Saat bersekolah di sana, mereka mengalami malnutrisi dan kekerasan fisik serta seksual.

Baca Juga: Kuburan Massal Anak-anak Pribumi Kanada yang Ditemukan, Diperkirakan Berjumlah Lebih dari 600 Jasad

Pada unjuk rasa di Winnipeg, para demonstran menggunakan baju oranye, menendang jatuh patung-patung Ratu Victoria dan juga menari di sekitarnya.

Patung serta alasnya digambarkan dengan tanda telapak tangan menggunakan cat merah.

Hal yang sama juga menimpa patung Ratu Elizabeth II, yang saat ini merupakan kepala negara Kanada.

Demonstrasi dukungan terhadap anak-anak pribumi juga terjadi di Toronto, juga di Ottawa.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x