Kompas TV internasional kompas dunia

Cegah Suami Berselingkuh, Sejumlah Istri di China Memberikan Obat Impotensi Secara Diam-diam

Kompas.tv - 30 April 2021, 11:13 WIB
cegah-suami-berselingkuh-sejumlah-istri-di-china-memberikan-obat-impotensi-secara-diam-diam
Ilustrasi perselingkuhan. (Sumber: Herzindag via Kompas.com)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

BEIJING, KOMPAS.TV - Sejumlah istri di China melakukan cara  di luar nalar untuk mencegah suami berselingkuh.

Memberikan memberikan obat impotensi terhadap suaminya secara diam-diam.

Dilaporkan South China Morning Post dikutip dari World of Buzz, Rabu (28/4/2021), kejadian itu terengkap setelah adanya postingan mengenai hal itu yang viral di media sosial.

Baca Juga: Korban Covid-19 India Tembus 18 Juta Orang, Penggali Kubur dan Petugas Kremasi Bekerja Tanpa Henti

Postingan itu mengungkapkan sejumlah istri memberikan suaminya obat impotensi untuk mencegah mereka berselingkuh.

Postingan itu juga mengungkapkan toko-toko yang menjual obat impotensi diethylstillbestrol (DES) kepada para istri tersebut.

Menurut mereka hal itu akan membuat suami-suaminya tak bisa melakukan tindakan seksual dan meninggalkan selingkuhan mereka.

Baca Juga: Korban Covid-19 India Tembus 18 Juta Orang, Penggali Kubur dan Petugas Kremasi Bekerja Tanpa Henti

Salah satu komentar postingan tersebut mengungkapkan ia memberikan obat tersebut kepada suaminya selama dua pekan beruntun.

Istri itu pun mengatakan saat ini suaminya selalu di rumah dan baik-baik saja.

Baca Juga: Tiga Orang Merampok Toko Perhiasan di Italia, Dua Pelaku Tewas Ditembak Pemilik Toko

“Suami saya mengalamai masalah disfungsi seksual setelah menggunakannya dan ia menanyakan dirinya ‘kenapa?’,” tulisnya.

“Jangan salahkan saya. Saya melakukannya untuk keluarga dan akan terus melakukan itu kepadanya,” lanjut sang istri.

Baca Juga: Seorang Ibu di Rusia Tega Bakar Anaknya Usai Dilaporkan Berselingkuh ke Ayah Tiri

Untungnya, para suami yang sempat mengkonsumsi obat tersebut fungsi sekskualnya kembali normal setelah 21 hari berhenti menggunakannya.

Setelah postingan itu viral, obat tersebut dikabarkan dikeluarkan dari rak toko online.

Meski begitu, sejumlah toko masih diam-diam menjual obat dalam bentuk bubuk putih yang katanya tidak berbau dan langsung larut dalam air.

Baca Juga: Festival Keagaman di Israel Berakhir Tragedi, 38 Orang Tewas

Sebuah toko dikabarkan telah menjual obat itu kepada 100 pelanggan selama sebulan.

Kepada Global Times, seorang ahli hukum memperingatkan kepada para istri bahwa mereka bisa menerima tuntutan hukum jika suaminya secara fisik mengalamai cedera.

Selain itu, toko online itu juga bisa dituntut jika mereka tak memiliki lisensi penjualan obat yang relevan dan dicurigai melakukan operasi penjualan ilegal.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x