Kompas TV internasional kompas dunia

Pengakuan Joe Biden, Tak Ingin Berseteru dengan China dan Rusia

Kompas.tv - 29 April 2021, 16:26 WIB
pengakuan-joe-biden-tak-ingin-berseteru-dengan-china-dan-rusia
Presiden AS, Joe Biden berpidato di depan kongres di Gedung Capitol, Rabu (28/4/2021) pada 100 hari kepemimpinannya. (Sumber: Melina Mara/The Washington Post via AP, Pool)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengaku bahwa dirinya tak ingin berseteru dengan China dan Rusia.

Hal tersebut diungkapkannya pada pidato pertama di Kongres di Gedung Capitol, Washington, Rabu (28/4/2021), yang juga menandai 100 hari kepemimpinannya.

Pada pidato pertamanaya tersebut Biden menegaskan fokusnya adalah memperbarui diplomasi.

Baca Juga: Studi di Inggris Ungkap Satu Dosis Vaksin Covid-19 Dapat Kurangi Penularan Hingga Setengahnya

Biden mengatakan kepada anggota parlemen bahwa mereka harus menunjukkan demokrasi bisa bekerja dengan baik.

“Kita sedang berkompetisi dengan China dan negara lainnya untuk meraih kemenangan di abad ke-21,” katanya dikutip dari TRT World.

“Para diktator berpikir demokrasi tak bisa bersaing,” lanjutnya.

Baca Juga: Biden Hubungi Erdogan Sebelum Resmi Akui Genosida Armenia oleh Kesultanan Ottoman

Biden pun mengungkapkan dirinya sudah berbicara dengan Presiden China, Xi Jinping, apa yang diinginkannya dari hubungan kedua negara.

“Kami menyambut kompetisi, dan bahwa kami tidak mencari konflik,” tutur penerus Donald Trump tersebut.

“Namun, saya dengan jelas akan mempertahankan kepentingan Amerika di seluruh negara,” lanjutnya.

Baca Juga: Hamas Tolak Gagasan untuk Menunda Pemilihan Umum Palestina

Pada kesempatan itu, Biden juga menegaskan AS akan menghadapi praktik perdagangan yang tidak adil dan akan melemahkan pekerja dan Industri Amerika.

Ia mengatakan hal yang dimaksud adalah subsidi untuk perusahaan milik negara dan pencurian teknologi dan kekayaan intelektual Amerika.

Selain itu, ia telah berbicara dengan Xi Jinping, bahwa pihaknya akan mempertahankan kehadiran militer yang kuat di Indo-Pasifik.

Baca Juga: Joe Biden Resmi Nyatakan Akui Genosida Armenia oleh Kesultanan Ottoman, Turki Menolak Keras

“Hal itu kami lakukan bukan untuk memulai konflik tetapi untuk mencegahnya,” tutur Biden.

Presiden berusia 78 tahun itu pun menegaskan bahwa Xi Jinping, memiliki rencana tegas untuk masa depan.

“Ia sangat bersungguh-sungguh untuk menjadi bangsa yang paling signifikan dan berpengaruh di dunia,” lanjutnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x