Kompas TV internasional kompas dunia

Dua Kucing di Skotlandia Terinfeksi Covid-19, Ilmuwan Selidiki Risiko Penularannya

Kompas.tv - 25 April 2021, 17:38 WIB
dua-kucing-di-skotlandia-terinfeksi-covid-19-ilmuwan-selidiki-risiko-penularannya
Ilustrasi kucing peliharaan. (Sumber: Jillian Title/Animal Shelter Assistance Program via AP)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Baca Juga: Selamatkan Seorang Kakek dari Selokan, Kucing di Jepang Jadi Kepala Polisi Sehari

Melansir dari BBC.com, Minggu (25/4/2021), kucing pertama dari kasus yang ditemukan di Skotlandia diketahui tinggal satu rumah dengan pemiliknya yang konsisten mengalami gejala Covid-19 pada akhir Maret 2020.

Kucing betina dari ras Ragdoll berusia empat bulan tersebut kemudian dibawa ke dokter hewan karena kesulitan bernapas pada April 2020.

Tetapi karena kondisi yang terus memburuk, kerusakan yang konsisten akibat pneumonia, terpaksa anak kucing tersebut dimatikan.

Baca Juga: Posisi Tidur Kucing Ternyata Punya Arti Tersendiri Lho, Ini Penjelasannya

Sementara, kucing kedua adalah kucing Siam betina berusia enam tahun yang tinggal bersama pemiliknya yang dinyatakan positif Covid-19.

Kucing itu dibawa ke dokter hewan setelah dalam kondisi hidung berair dan konjungtivitis, tetapi gejalanya masih ringan dan kemudian sembuh.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Disiapkan Jika Ingin Ajak Kucing Naik Gunung

Dari kedua kasus tersebut, para ilmuwan percaya betapa rendahnya kesadaran akan frekuensi penularan Covid-19 dari manusia ke hewan, karena pengujian pada hewan masih terbatas.

Sejak awal pandemi sebenarnya telah banyak laporan tentang kucing rumahan yang positif Covid-19.

Di beberapa negara seperti Hong Kong, Belgia, Amerika Serikat, Prancis, dan Spanyol, kucing yang juga dites positif Covid-19 diduga terinfeksi dari pemiliknya.

Baca Juga: Kenapa Kucing Suka Berlari-lari saat Malam Hari?

"Ini temuan penting dan menarik, menambah bukti bahwa manusia dapat menginfeksi hewan peliharaan mereka, dalam beberapa kasus, seperti di sini, yang menyebabkan penyakit klinis pada hewan," ujar Kepala Departemen Kedokteran Hewan di Universitas Cambridge, Prof James Wood.

"Kucing dan anjing telah dilaporkan dapat terinfeksi. Ini adalah studi berkualitas tinggi, yang mencakup sekuensing genom secara keseluruhan untuk memastikan hubungan penularan," terangnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x