Kompas TV internasional kompas dunia

Selandia Baru akan Luncurkan Satelit untuk Mengamati Metana Akibat Kentut Sapi

Kompas.tv - 24 April 2021, 15:15 WIB
selandia-baru-akan-luncurkan-satelit-untuk-mengamati-metana-akibat-kentut-sapi
Ilustrasi sapi. (Sumber: Unsplash/gang coo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

Satelit tersebut rencananya akan mengelilingi bumi 28 kali dengan kecepatan suara, dan akan difungsikan bersama tim dari Universitas Harvard, Amerika Serikat (AS).

Pihak Universitas akan fokus mempelajari emisi metana dari idustri gas dan minyak, termasuk mencari kebocoran pipa gas.

Sementara itu, tim sains Selandia Baru akan lebih fokus pada pertanian dan peternakannya.

Baca Juga: Donald Trump Menyukai Kim Jong-Un dan Akui Tak Pernah Hormati Presiden Korea Selatan

Peneliti gas rumah kaca, Sara Mikaloff-Fletcher, yang memimpin penelitian mengungkapkan kepada Stuff, satelit itu akan menggunakan Selandia Baru sebagai bahan tes untuk melihat akurasi pedeteksi agri-metana.

Banyak negara yang tak memiliki catatan akurat terkait emisi metana.

Menteri Penelitian, Sains dan Inovasi Selandia Baru, Megan Wood ikut angkat bicara terkait proyek tersebut.

Baca Juga: Tak Mampu Halau Rudal Suriah, Israel Pertanyakan Kegagalan Sistem Pertahanannya

Dikutip dari Daily Star, ia menegaskan, penelitian baru ini akan meingkatkan reputasi Selandia Baru dalam misi luar angkasa di masa depan.

Selain itu, juga mendapatkan data untuk mendukung kebijakan perubahan iklim Selandia Baru.

Rencananya MethaneSAT akan mulai diluncurkan pada tahun lalu, dan sebagian didanai oleh Pemerintah Selandia Baru, serta Dana Pertahanan Lingkungan Amerika Serikat (AS).




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x