Kompas TV internasional kompas dunia

Ada Masalah Baru, FAA Larang Terbang Sejumlah Boeing 737 MAX

Kompas.tv - 10 April 2021, 14:23 WIB
ada-masalah-baru-faa-larang-terbang-sejumlah-boeing-737-max
Boeing pada Jumat (09/04/2021) mengumumkan pihaknya meminta 16 maskapai untuk menangani masalah listrik yang berpotensi terjadi pada sekelompok pesawat 737 MAX tertentu sebelum pengoperasian lebih lanjut. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Deni Muliya

Juru bicara Southwest Brian Parrish mengatakan, maskapai tersebut belum mengalami masalah terkait dengan masalah kelistrikan.

Southwest memiliki armada lebih dari 700 Boeing 737, kebanyakan dari mereka model yang lebih tua dari tipe 737 Max.

Paroki mengatakan, Southwest Airlines akan menggunakan pesawat lain untuk mengoperasikan penerbangan yang telah dijadwalkan dengan Boeing 737 Max, dan memperkirakan hanya akan mengalami sedikit gangguan pada operasional penerbangan mereka.

American Airlines untuk sementara mengandangkan 17 dari 41 pesawat Boeing 737 Max milik mereka, menurut sebuah memo kepada karyawan.

Baca Juga: Boeing Bayar Ganti Rugi 2,5 Miliar Dollar AS Atas Kesalahan 737 Max

"Boeing melacak masalah ini ke perubahan produksi yang dilakukan setelah armada jet Boeing 737 Max di seluruh dunia dilarang terbang pada 2019," kata kepala operasi Amerika, David Seymour, dalam memo tersebut.

"Kami tidak akan pernah secara sadar mengoperasikan pesawat yang berpotensi masalah, apalagi bermasalah," imbuh Seymour.

American Airlines adalah maskapai penerbangan AS pertama yang melanjutkan penerbangan Boeing 737 Max, pada akhir Desember tahun lalu.

United Airlines mengatakan, mereka mengandangkan sementara 16 dari 30 pesawat Max-nya dan akan mencoba mengoperasikan semua penerbangan dengan pesawat lainnya.

Sejak kecelakaan Boeing 737 Max, Boeing membuat perubahan internal sebagai tanggapan atas tuduhan bahwa mereka mengorbankan keselamatan demi keuntungan belaka.

Saham Boeing Co, yang berbasis di Chicago, turun sekitar 1% dalam perdagangan sore waktu Amerika Serikat.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x