Kompas TV internasional kompas dunia

Dipecat karena Berpakaian Tak Pantas saat Bersama Napi, Pengacara Gugat Mantan Atasan

Kompas.tv - 8 April 2021, 20:14 WIB
dipecat-karena-berpakaian-tak-pantas-saat-bersama-napi-pengacara-gugat-mantan-atasan
Pengacara Jami Pellerin mengugat mantan atasannya karena memecatnya dan menghina pakaiannya yang dinilai membuat napi terangsang. (Sumber: Facebook)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Hariyanto Kurniawan

LOUISIANA, KOMPAS.TV - Seorang pengacara perempuan menggugat mantan atasannya yang menghina pakaiannya membuat napi terangsang. Gugatan itu juga terkait pemecatan yang telah diterimanya.

Jami Pellerin, mantan pengacara publik mengajukan gugatan terhadap Pengacara Publik Distrik, G Paul Marx, atas pemecatan yang dilakukan di Maret 2020, pada pekan lalu.

Ia dipecat dari Kantor Pembela Distrik Peradilan ke-15 di Lafayete, Louisiana, Amerika Serikat (AS), setelah melaporkan komentar Marx ke Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) atas komentar penghinaan.

Baca Juga: Memalsukan Hasil Tes Positif Covid-19 untuk Mundur dari Pekerjaan, Perempuan Ini Ditangkap Polisi

Dikutip dari Daily Mail, Pellerin mengatakan mantan atasannya itu kerap membuat komentar seksis kepadanya selama tiga tahun bekerja, termasuk menanyakan kehidupannya seksnya.

Ia juga menuduh Marx, Direktur SDM, Chris St. Julie dan staf pengacara Janet Brown, telah menghina caranya berpakaian. Pellerin dianggap tidak memakai pakaian yang pantas, dan seharusnya ia berpakaian seperti biarawati .

Mereka juga mengatakan penampilan Pellerin bisa membuat napi terangsang.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Tangkap Aktor Tampan Penentang Kudeta

Pellerin mengungkap mereka mengeluarkan ancaman untuk melakukan pemecatan jika tidak memperbaiki caranya berpakaian. Menurut Pengacara Pellerin, Jill Craft, komentar yang diterima Pellerin secara teratur dan bersifat pribadi.

Baca Juga: Kedutaan Myanmar di Inggris Dikuasai Junta Militer, Duta Besar Diusir dan Bermalam di Mobil

“Tak hanya komentar mengenai kepribadiannya, tentang caranya berpakaian, pernikahannya, apakah ia akan hamil atau tidak, sesuatu yang bukan hak atasan untuk menanyakannya,” ujar Craft kepada News 10.

Menurut Craft, saat Pellerin keberatan dengan komentar Marx, sang atasan pun mengancamnya.

“Saya bisa memecat Anda karena terlalu menarik, dan tak ada yang bisa Anda lakukan,” ujar Marx seperti diungkapkan Craft.

Baca Juga: Taiwan Ungkap Kesiapan Tembak Jatuh Drone China yang Mendekat

Gugatan tersebut juga mengungkapkan, Pellerin dibayar tak sebanyak koleganya. Koleganya bahkan dibayar 10 persen lebih banyak meski memiliki lisensi pengacara yang sama dengannya.

Pellerin dibayar USD51.000 atau setara Rp742 juta per tahun sejak bekerja pada 1 Maret 2017.

Sementara pengganti Pellerin yang seorang pria dibayar USD56.000 (Rp814 juta) per tahun.

Baca Juga: Berkat Mimpi Anaknya, Ibu Ini Menang Lotere Senilai Rp2,7 Miliar

Terkait tuduhan, Marx membantahnya. Marx menyebut tuduhan tersebut sebagai kebohongan yang gila.

Ia mengutarakan kepada The Advocate dirinya memecat Pellerin karena melewatkan pelatihan yang dijadwalkan untuk pergi ke pernikahan temannya.

Juga karena bekerja keluar dari jalurnya dengan seorang narapidana.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x