Kompas TV internasional kompas dunia

Dua Orang Kakak Beradik Bunuh Seluruh Anggota Keluarganya Akibat Sayang, Tapi Tak Bahagia

Kompas.tv - 6 April 2021, 23:28 WIB
dua-orang-kakak-beradik-bunuh-seluruh-anggota-keluarganya-akibat-sayang-tapi-tak-bahagia
Polisi berdiri di depan rumah lokasi pembunuhan dan bunuh diri sebuah keluarga di Allen, Texas, Amerika Serikat pada Senin (5/4/2021). (Sumber: Jason Janik/The Dallas Morning News via AP)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Deni Muliya

ALLEN, KOMPAS.TV - Dua kakak beradik membunuh 2 orang tua, adik perempuan, nenek mereka, lalu bunuh diri di Allen, Texas, Amerika Serikat.

Polisi menemukan seluruh jasad mereka pada Senin (5/4/2021).

Pihak Kepolisian Allen menemukan kakak beradik berusia 21 tahun dan 19 tahun itu melakukan hal itu sesuai kesepakatan yang keduanya buat sendiri.

“Rupanya dua saudara laki-laki membuat kesepakatan untuk bunuh diri dan akhirnya membawa seluruh keluarga bersama mereka,” kata Jon Felty, anggota Kepolisian Allen, dikutip dari Associated Press.

Baca Juga: Empat Tahun Berturut-turut jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Apa Rahasia Finlandia?

Felty mengatakan, salah satu pelaku pembunuhan dan bunuh diri itu menulis unggahan panjang di media sosial.

Dalam unggahan itu, pelaku berusia 19 tahun itu mengaku dirinya dan abangnya punya rencana membunuh anggota keluarga mereka. 

Setelah itu, mereka berniat membunuh diri sendiri. 

Pemuda itu juga menulis bahwa semua keputusan itu, termasuk keputusan untuk membunuh keluarganya, sudah berdasarkan pertimbangan pro dan kontra.

Dalam catatan, pemuda itu pun mengaku mengidap depresi.

Ia menulis, keputusan itu berawal dari tawaran abangnya yang juga mengalami depresi.

Tawaran yang muncul pada Februari 2021 lalu berupa janji akan membunuh diri sendiri dan seluruh keluarga mereka, bila mereka tak dapat menemukan kebahagiaan dan “memperbaiki segalanya” dalam waktu satu tahun.

“Rencananya sederhana. Kami mendapatkan dua senjata api,” tulis pelaku dalam unggahan di media sosialnya, dikutip dari Yahoo News.

Shawn Ahsan, seorang teman keluarga asal Bangladesh itu mengaku syok mendengar kabar itu.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Tidur Tak Teratur Dapat Perburuk Mood dan Sebabkan Depresi

“Anak-anaknya tidak bahagia karena suatu alasan dan satu hal mengarah ke hal lain. Kami patah hati. Saya tidak tahu harus berkata apa lagi..." ujar Ahsan pada media lokal yang terafiliasi CBS.

Dalam catatan itu, pemuda berusia 19 tahun itu mengaku sebenarnya menyayangi keluarganya. 

“Aku cinta keluargaku. Aku benar-benar mencintai mereka. Dan tepatnya hal itulah yang membuat aku memutuskan membunuh mereka,” tulisnya.

Alasannya, ia menduga keluarganya akan ikut merasa sedih, bersalah dan putus asa setelah menemukan dirinya bunuh diri.

Ia mengaku dugaan itu berasal dari pengalamannya sendiri.

Remaja laki-laki itu menuturkan seseorang yang ia sayangi juga bunuh diri.

“Dari pada harus menghadapi akibat dari bunuh diriku, aku bisa membantu mereka dengan membawa mereka bersamaku,” kata pemuda itu dalam catatan yang beredar di internet.

Baca Juga: Resmi Ditetapkan Sebagai Laki-Laki, Begini Perasaan Bahagia Aprilio Perkasa Manganang

Fazia Rahman, teman pelaku mengaku peristiwa meninggalkan memori getir bagi keluarga yang terkenal hangat itu.

“Kami tidak ingin ini menjadi warisan keluarga mereka. Mereka adalah orang-orang hebat, mereka dengan tulus menyentuh kehidupan setiap orang yang berhubungan dengan mereka. Mereka adalah orang baik yang memiliki masa depan cerah di depan mereka," ujar Rahman.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x