Kompas TV internasional kompas dunia

Antisipasi Pembekuan Darah, Irlandia Tangguhkan Sementara Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Kompas.tv - 15 Maret 2021, 05:22 WIB
antisipasi-pembekuan-darah-irlandia-tangguhkan-sementara-penggunaan-vaksin-astrazeneca
Vaksin Covid-19 buatan Oxford-AstraZaneca. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

LONDON, KOMPAS.TV – Pada Minggu (14/3/2021), pejabat kesehatan Irlandia merekomendasikan penangguhan sementara vaksin AstraZeneca, setelah adanya laporan pembekuan darah yang serius setelah penyuntikan di Norwegia.

Dr. Ronan Glynn, wakil kepala petugas medis Irlandia, mengatakan rekomendasi tersebut dibuat setelah badan obat-obatan Norwegia melaporkan empat kasus pembekuan darah pada orang dewasa setelah menerima vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Perdana Menteri Irlandia Meminta Maaf Atas Kematian Ribuan Bayi di Institusi yang Dikelola Gereja

Dia mengatakan, sementara tidak ada hubungan konklusif antara vaksin dan kasus pembekuan darah. Namun pejabat kesehatan Irlandia merekomendasikan penangguhan peluncuran vaksin hanya sebagai tindakan pencegahan. Selain Irlandia, pemerintah Denmark, Norwegia, dan Islandia telah mengambil langkah pencegahan serupa.

AstraZeneca mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, bahwa pihaknya ingin menawarkan jaminan atas keamanan vaksin Covid-19 yang mereka miliki, berdasarkan bukti ilmiah yang jelas.

"Keamanan publik akan selalu diutamakan," kata perusahaan biofarmasi milik Inggris-Swedia ini. Mereka juga menambahkan bahwa masalah ini sedang dalam peninjauan yang cermat, tetapi bukti yang ada belum menunjukkan bahwa vaksin adalah penyebab pembekuan darah.

Baca Juga: WNA Irlandia Positif Corona, Sempat Berpindah-pindah Hotel di Padang

AstraZaneca juga mengatakan bahwa tinjauan data pada lebih dari 17 juta orang yang telah menerima vaksin AstraZeneca di Uni Eropa dan Inggris, tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam (DVT) atau trombositopenia. Hal ini tidak ditemukan dalam kelompok usia, jenis kelamin, kelompok, atau di negara tertentu mana pun.

Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan regulator obat-obatan Uni Eropa sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara suntikan vaksin dan peningkatan risiko pembentukan gumpalan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x