Kompas TV internasional kompas dunia

Kisah Maya Ghazal, Perempuan Cantik Pengungsi Suriah yang Kini Jadi Pilot di Inggris

Kompas.tv - 9 Maret 2021, 16:14 WIB
kisah-maya-ghazal-perempuan-cantik-pengungsi-suriah-yang-kini-jadi-pilot-di-inggris
Maya Ghazal, pengungsi Suriah perempuan pertama yang menjadi pilot. (Sumber: Twitter @Refugees)
Penulis : Rizky L Pratama

Baca Juga: Cantiknya Awkarin Pakai Kebaya, Rayakan Hari Perempuan Sedunia

Memulai hidup baru di negara baru tentu tidak mudah bagi gadis yang masih berusia 16 tahun. Masalah perbedaan bahasa dan budaya menjadi perjuangan yang dilalui Maya untuk menyesuaikan diri.

"Saya pikir mereka akan memandang rendah saya sebagai seseorang yang tidak berpendidikan, tidak terampil, tidak layak untuk bersekolah," jelas dia, dikutip dari World Economic Forum, 19 Desember 2019.

Meski sempat minder, namun kemudian ia sadar bahwa mendapatkan pendidikan adalah hak.

Awal ketertarikannya dengan dunia penerbangan adalah saat ia melihat pesawat lepas landas dan mendarat di Heathrow.

Baca Juga: Hari Perempuan Sedunia, Erick Thohir Targetkan Tiap BUMN Punya Direksi Perempuan

Saat itu ia menyadari ketertarikannya kepada pesawat dan dia ingin belajar terbang.

"Saya selalu hanya mengamati pesawat dan saya terpesona oleh mesin-mesin besar itu," ujar Maya.

Berkat kerja keras dan keyakinan terhadap mimpinya, Maya bisa mengenyam pendidikan di Teknik Penerbangan dan Pilot di salah satu universitas di kota London.

Tahun 2019 menjadi tahun dimana ia berhasil melakukan penerbangan solo pertamanya. Tak lama setelah itu, Maya sukses mendapatkan lisensi penerbangan pada usia 21 tahun.

Baca Juga: Dimulai Sejak 1922, Ini Sejarah Hari Perempuan Sedunia, Dirayakan Setiap 8 Maret

"Saya pikir, penting bagi para pengungsi untuk mendapatkan edukasi. Tanpa kesempatan itu, mereka tidak akan memiliki harapan untuk masa depan," kata Maya.

"Kita bisa hidup, bermimpi, dan sukses sama seperti semua orang. Perbedaan kami dengan kebanyakan orang hanya satu, yaitu kami kehilangan rumah," ujar Maya.

Dengan keberhasilannya ini, Maya Ghazal berharap kisah inspiratifnya ini bisa menjadi pendorong semangat para pengungsi lain untuk bisa mendapat akses pendidikan dan peluang kerja yang sama serta melawan sterotip negatif tentang pengungsi.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x