Kompas TV internasional kompas dunia

Putus Asa, Puluhan Migran Bersembunyi di Balik Abu Beracun dan Pecahan Botol demi Hidup Lebih Baik

Kompas.tv - 24 Februari 2021, 19:24 WIB
putus-asa-puluhan-migran-bersembunyi-di-balik-abu-beracun-dan-pecahan-botol-demi-hidup-lebih-baik
Migran yang bersembunyi di bawah tumpukan botol kaca daur ulang untuk merantau ke Eropa, Jumat (19/2/2021). (Sumber: Guardia Civil via Associated Press)
Penulis : Ahmad Zuhad

Pada awal 2021 ini, Guardia Civil mengatakan telah menemukan 1.781 migran yang masuk tanpa izin di sekitar pelabuhan Melilla. Tahun lalu, jumlahnya mencapai 11.700 orang. 

“Kami tidak akan pernah terbiasa,” kata Juan Antonio Martín, juru bicara Guardia Civil di Melilla.

Baca Juga: Menolong Bus yang Terjebak Salju di Polandia, Imigran Belarusia Dihadiahi Izin Perjalanan Gratis

Perbatasan antara wilayah Maroko dan Spanyol di Afrika Utara telah ditutup sejak pandemi Covid-19 menyebar pada Maret 2020. Hal ini menyulitkan para migran yang hendak masuk.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Spanyol, hampir 1.500 orang menyeberang secara ilegal ke Melilla tahun lalu, turun dari lebih dari 5.800 pada 2019.

Mereka tidak dapat ikut dengan kapal feri berpenumpang atau penerbangan untuk mencapai daratan Eropa, baik karena tidak memiliki dokumen perjalanan atau karena memasuki Melilla dan Ceuta secara ilegal sejak awal. 

Melansir AP, tidak ada rilis resmi soal kewarganegaraan para migran. Tetapi juru bicara mengatakan sebagian besar berasal dari Maroko. 

Penutupan perbatasan darat Maroko dengan Ceuta dan Melilla terjadi dilakukan setelah bertahun-tahun meningkatkan keamanan perbatasan. Kondisi itu berhasil menurunkan penyeberangan ilegal besar-besaran. 

Baca Juga: Bertemu Muhyiddin Yassin, Jokowi Minta Ada Penyelesaian MoU Baru untuk Pekerja Migran Indonesia

Namun, para migran mencari jalur lain lewat kepulauan Canary Spanyol di Samudra Atlantik.

Tahun lalu, sekitar 23.000 orang mencapai kepulauan itu. Kebanyakan dari mereka diselamatkan dari perairan oleh Layanan Penyelamatan Maritim Spanyol. Lebih dari 500 meninggal atau hilang dalam upaya mencari suaka.

Pada Desember 2020, surat kabar Spanyol El País melaporkan, seorang anak berusia 14 tahun dari Nigeria menghabiskan dua minggu berpegangan pada kemudi kapal tanker minyak. Akhirnya dia ditemukan oleh kapal patroli di dekat pelabuhan Las Palmas, pulau Gran Canaria.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x