Kompas TV internasional kompas dunia

Fakta-Fakta Varian Baru Virus Corona Covid-19 B1525

Kompas.tv - 17 Februari 2021, 17:29 WIB
fakta-fakta-varian-baru-virus-corona-covid-19-b1525
Ilustrasi virus. (Sumber: KompasTV)
Penulis : Rizky L Pratama

SOLO, KOMPAS.TV – Para peneliti menemukan varian baru virus corona Covid-19 dengan nama B1525. Apa saja fakta-fakta dari varian virus baru ini?

Setelah varian baru dari virus corona terdeteksi di berbagai belahan dunia seperti di Inggris, Afrika Selatan dan Brazil, kini para peneliti di dunia sains berlomba untuk menemukan varian baru lainnya.

Teranyar, tim peneliti dari University of Edinburgh, Inggris, menemukan varian yang diberi nama B1525.

Dilansir Kompas.com dari berbagai sumber, berikut adalah fakta-fakta tentang virus corona B1525:

Mutasi E484K yang mampu bertahan terhadap vaksin Covid-19

Tim peneliti Edinburgh menjelaskan, genom varian B1525 memiliki sejumlah kemiripan dengan varian dari Inggris sebelumnya yakni B117.

Namun, yang membuat para ahli khawatir adalah keberadaan mutasi E484K yang menyerupai varian Afrika Selatan dan Brasil.

Mutasi ini terdapat pada protein spike yang digunakan oleh virus untuk memasuki sel, dan diduga membantu varian Afrika Selatan dan Brasil untuk menghindar dari antibodi penetral di dalam tubuh.

Disampaikan oleh Dr Simon Clarke, associate professor bidang mikrobiologi sel di University of Reading, mutasi E484K telah diketahui memberi varian Afrika Selatan semacam ketahanan terhadap vaksin Covid-19.

Mengandung mutasi Q677H dan F888L juga

Selain mutasi E484K; pakar virologi dan Profesor Onkologi Molekuler dari Warwick, Lawrence Young, juga mengungkapkan bahwa varian B1525 mengandung mutasi Q677H dan F888L.

Mutasi Q677H juga ditemukan di varian virus corona lain dari Amerika Serikat dan diduga bisa memengaruhi efisiensi virus ini dalam menginfeksi dan menular.

Sementara itu, masih banyak yang belum diketahui oleh para ahli mengenai mutasi F888L, meskipun mutasi ini tidak terdapat pada spike virus.

Sudah ada 135 kasus di 13 negara

Dalam laporan para peneliti yang dikutip Kompas.com, Rabu (17/2/2021); varian B1525 ini telah terdeteksi lewat metode whole genome sequencing di 13 negara dengan total 135 kasus.

Berikut rincian penyebaran di 13 negara tersebut: Inggris Raya (39), Denmark (35), Nigeria (29), Amerika Serikat (10), Kanada (5), Perancis (5), Ghana (4), Australia (2), Yordania (2), Singapura (1), Finlandia (1), Belgium (1) dan Spain (1).

Sampai saat ini, sequence paling awal dari varian B1525 berasal dari Inggris (15 Desember 2020) dan Nigeria (29 Desember 2020).

Kabar buruk dan baik

Para pakar menganggap penemuan varian baru ini sebagai kabar buruk dan baik. Dr Simon Clarke dari University of Reading yang diwawancarai oleh The Guardian menuturkan bahwa pada saat ini, para ahli belum mengetahui seberapa baik varian ini menyebar.

"Namun, bila ia sangat berhasil (menyebar), bisa dianggap bahwa imunitas dari vaksin apa pun atau infeksi sebelumnya tumpul," ujarnya.

Sementara itu, Dr Eleanor Gaunt Sir Henry Dale Fellow dari Edinburgh University menyebut bahwa penemuan varian baru yang tergolong cepat ini adalah sebuah pencapaian luar biasa. Apalagi varian telah diketahui terdapat di negara mana saja.

Berbekal pengetahuan tersebut, pemerintah-pemerintah dunia bisa membuat kebijakan yang akurat untuk membatasi penyebaran varian baru ini.

Selain itu, penemuan mutasi E484K pada varian B1525 dan sejumlah varian lainnya akan memberi inspirasi kepada para peneliti dalam mengembangkan vaksin Covid-19 generasi berikutnya.

Jonathan Stoye, seorang pakar virologi dari Francis Crick Institute in London, berkata bahwa mutasi E484K tampaknya menjadi kunci perubahan yang digunakan virus corona untuk kabur. Oleh karena itu, dia pun menduga bahwa mutasi ini akan menjadi target modifikasi vaksin berikutnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x