Kompas TV internasional kompas dunia

Peneliti Ciptakan Steak Sapi Pertama Dunia Buatan Laboratorium, Daging Asli Bukan Dari Toko Daging

Kompas.tv - 10 Februari 2021, 06:49 WIB
peneliti-ciptakan-steak-sapi-pertama-dunia-buatan-laboratorium-daging-asli-bukan-dari-toko-daging
Steak ribeye daging sapi asli yang diciptakan di laboratorium, memiliki rasa, aroma, dan tekstur yang sama sepertisapi organik karena dikembangkan dari sel sapi dan tumbuh di laboratorium. (Sumber: Aleph Farms/Technion — Israel Institue of Technology)
Penulis : Edwin Shri Bimo

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Sebuah perusahaan di Tel Aviv, Israel menciptakan (ya, menciptakan) steak ribeye pertama didunia yang dicetak bioprint 3 dimensi menggunakan sel hewan sapi asli.

Hasil cetakannya adalah daging asli yang kemudian dipanggang, dengan hasil aroma dan rasa yang sama seperti steak dari sapi organik. 

Seperti dilansir dari Daily Mail Inggris, Rabu, (10/02/2021), hasil cetakan bioprinter 3D itu adalah daging asli yang tidak membutuhkan hewan apapun yang disembelih. 

Daging asli tersebut berasal dari swab terhadap sapi asli (untuk mendapatkan sel sapi), lalu sel dari swab itu dikembangkan di laboratorium, kemudian digunakan untuk menciptakan duplikat daging. (ya, swab seperti kita di swab untuk Covid-19)

Hasil dari daging asli ciptaan laboratorium itu betul-betul daging asli, yang saat dipanggang menghasilkan aroma seperti steak sapi lain, dan rasanya seperti daging sapi asli hasil ternak.

Baca Juga: Ilmuwan China Berhasil Kloning Monyet dari Transfer Nuklir

Steak ribeye mentah sebelum dipanggang yang diciptakan di laboratorium oleh Aleph Farm. Daging itu adalah daging sapi asli dengan jaringan, otot, dan lemak asli. (Sumber: Aleph Farms)

Begini ceritanya. 

Peneliti mengambil swab dari dua ekor sapi, menduplikatnya (clone) dan menumbuhkan sel itu di laboratorium, kemudian menyatukan hasilnya untuk membentuk replika daging sapi asli. Tunggu dulu, ini bukan replika namun daging sapi asli yang tumbuh di dalam laboratorium. 

Peneliti itu berasal dari perusahaan bernama Aleph Farm atau Peternakan Aleph. Perusahaan itulah yang berada di belakang "Hidangan Frankenstein" ini. Mereka mengatakan, mengambil sampel sel tidak lebih sakit rasanya dibanding saat hidung manusia dicolok swab untuk test Covid-19 antigen maupun PCR. 

Namun yang berbeda adalah, sel yang didapat dari swab pada dua sapi itu masuk laboratorium dan ditumbuhkan menjadi daging. Sapinya sendiri tetap hidup seperti biasanya sapi lain. 

Sapi yang diambil sampel selnya itu ya tetap hidup, dan produk yang dihasilkan adalah daging asli, namun ciptaan manusia di laboratorium. Nah disini kami perlu berhati-hati menuliskannya. 

Ini akan membuat kaum vegetarian, vegan, lacto-vegetarian dan semua yang pantang memakan hewan bernyawa mungkin, sekali lagi, mungkin akan menjadi bingung. Yah kecuali mereka yang tidak makan daging karena alasan medis. 

Daging ini bukan dari hewan yang disembelih, tapi daging asli.

Baca Juga: Sosis Tempe Sarat Gizi untuk Vegetarian, Begini Cara Bikinnya

Steak sapi tipis pertama ciptaan Aleph Farm, daging sapi asli ciptaan laboratorium (Sumber: Aleph Farms/Technion — Israel Institue of Technology)

Peternakan Aleph mengklaim, rasa daging ciptaan laboratorium mereka sama lezat dan juicynya dengan daging panggang otentik yang dibeli dari tukang daging maupun jagal sapi. 

Peternakan Aleph menciptakan teknologi bioprinting 3D yang membuat mereka mampu untuk secara persis mengorganisasi struktur sel antara satu sel dengan yang lain sehingga terciptalah daging mentah. 

Perusahaan ini juga memiliki dua inkubator, namanya Alberto dan Gertrude, lokasinya di Tel Aviv. Dinamai itu karena itulah dua sapi pendonor sel yang diambil melalui swab. 

Secara teknis, setiap steak yang dibuat 'peternakan' Aleph, kalau bukan (daging) Gertrude ya (daging) Alberto.

Dua inkubator itu meniru kondisi di dalam sapi untuk menciptakan sel seakurat mungkin. 

Ada empat sel berbeda yagn diciptakan, yaitu sel pendukung, sel lemak, sel pembuluh darah, dan sel otot, yang kemudian semua itu menjadi "TINTA" mesin bioprinter 3D mereka.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x