Kompas TV internasional kompas dunia

Kapsul Wahana Luar Angkasa China Mendarat di Bumi Bawa Contoh Batu Dari Bulan

Kompas.tv - 17 Desember 2020, 03:06 WIB
kapsul-wahana-luar-angkasa-china-mendarat-di-bumi-bawa-contoh-batu-dari-bulan
Gambar simulasi peluncuran pesawat ruang angkasa Chang e-5, yang meluncur dari permukaan bulan (Sumber: China National Space Administration/Xinhua via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo

Pesawat luar angkasa Chang'e 5 milik China meluncur dari pusat peluncuran di propinsi Hainan, 23 November lalu.

Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa China yang Mendarat di Bulan, Lepas Landas Kembali ke Bumi

Mengibarkan bendera China, pendarat bulan berhenti berfungsi segera setelah digunakan sebagai landasan peluncuran pembawa contoh batu-batuan, dan pendarat itu menetap secara permanen di permukaan bulan.

Hal tersebut menandai keberhasilan ketiga pendaratan China di bulan dan satu-satunya yang berhasil meluncur lagi keluar orbit bulan. 

Pesawat luar angkasa sebelumnya, Chang'e 4 adalah wahana pertama yang mendarat di sisi bulan yang selama ini kurang dieksplorasi. Chang'e 4 terus mengirim data tentang kondisi yang dapat mempengaruhi kemungkinan manusia bisa berada di bulan dalam jangka waktu yang cukup lama. 

Bulan mendapat perhatian khusus dalam program luar angkasa China, dimana mereka berencana mendaratkan manusia dan kemungkinan membangun stasiun luar angkasa permanen. Sejauh ini belum ada rencana waktu maupun rincian yang diumumkan atas ambisi tersebut. 

Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa China Berhasil Mendarat di Bulan

China juga bergabung dalam upaya mengeksplorasi planet Mars. Juli lalu, mereka meluncurkan pesawat luar angkasa Tianwen 1 yang membawa pendarat dan robot penjelajah untuk mencari bukti adanya air di Mars. 

Program luar angkasa China dilaksanakan jauh lebih berhati-hati dibanding perlombaan luar angkasa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tahun 60an, yang kerap diwarnai berbagai kegagalan dan memakan korban. 

Tahun 2003, China adalah negara ketiga yang mengirimkan astronot ke orbin setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat. 

Peluncuran terakhir China bekerja sama dengan Badan Luar Angkasa Eropa yang membantu pemantauan misi tersebut. 

Di tengah kekuatiran atas kerahasiaan program luar angkasa China dan keterkaitannya dengan militer, Amerika Serikat melarang NASA bekerja sama dengan CNSA atau Badan Luar Angkasa China kecuali kongres AS memberi persetujuan. 

Hal itu membuat China tidak bisa bergabung dengan program Stasiun Luar Angkasa Internasional, sehingga China melaksanakan peluncuran stasiun luar angkasa eksperimental dan berencana memiliki stasiun luar angkasa sendiri dalam dua tahun ke depan. 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x